Friday, March 5, 2010

The First...

0 comments
Sesudah lama dibahas antara kami berdua akhirnya kita sepakat utk testing dulu ... hehehe... cari yg aman2 aja... karena mungkin utk laki2 sgt mudah membuang hasrat disetiap tempat dan setiap saat - tdk lah demikian utk wanita... we use feelings .. kadang kebanyakan feeling sampe bingung sendiri...well thats us

Awal nya ke salon niat utk cuci rambut dan facial lah dikit...oya salon nya di daerah cideng deket sate house senayan. pas yg nanganin aku cowok - org nya ya lumayan lah, gak terlalu tinggi but muscular. Sesudah di obrak abrik sekitar sejam... my hubby reminded me gimana kalo ditesting disini aja, mmg disalon itu ada ruang private utk creambath dan aku sedang berada diruangan itu bertiga - aku + my hubby and 'him'. So ya udah, modal nekat deh, apalagi ya mmg libido muda tdk mengenal gender - ya coba deh.

Aku minta dia provide extra services misalnya pijat2 lah, aku tiduran di ranjang ukuran satu org yg biasa di gunakan utk luluran, sembari memberi aba2 agar him siap2 memulai pijatan nya.Sambil berdiri di tepi ranjang tsb dia mulai dgn tekun memijat bagian tangan lengan dan kaki, dilanjutakan dgn aku sengaja memberanikan diri membuka kaos yg ku pakai dan celana panjang kuselorotkan ke lantai, aku kembali telungkup di atas ranjang kulit tsb. Kali ini dia mulai agak berani meremas remas paha atas dan pantatku. Di satu kesempatan dia menyuruh aku membalikan badan krn akan melakukan terapi pemijatan pada bagian bahu dan keningku, dgn berat hati aku membalikan badan - ya agak malu jg sih, seumur umur mana pernah ada org asing yg lsg kuberikan pemandangan pribadiku begini - in full view lagi...

Sembari meneruskan permainan tangan nya, suaniku memperhatikan dgn seksama - sekali kali ku lihat jakun nya sampe naik turun...hehehe...kesian dia...rasain sendiri...bukankah ini ide nya sendiri?? sementara aku sendiri sangaaatttt groooogiiiii. Tapi pijatan dan belaian tangan memang sangat membantu merilekskan tubuh dan pkiran. Saat itu aku arahkan langsung tangan nya yg kekar tsb utk mulai memijat payudara ku... sentuhan pertama nya bagaikan tersengat listrik - saat dia menaikan bra ku keatas - persis dibawah dagu. Selanjutnya dia mulai dgn meremas remas bagian cup payudaa ku utk selanjutnya memilin milin putingku, ini dilakuakan nya berulang ulang sampai aku serasa terbang melayang. Selanjutnya aku kembali telungkup sambil meminta dia membuka kaitan bra ku dari belakang dan menginsturksikan dia agar memulai pijatan di pangkal paha ku - dari belakang, dan itu dilakukannya dgn suatu ritme yg sgt relaxing but menggetarkan.
Ditambah situasi dibawah sudah mulai basah, dia menurunkan cd ku sampai ke tumit selanjutnya lepas semua pertahanan terakhir yg ku miliki, semua lekuk tubuhku terpampang dgn jelasnya dihadapan pria asing ini, yg dgn antusias mengerayangiku...yah nasi sdh jd ketupat apa boleh buat tinggal ditelan bulat2.

Melebarkan posisi kedua pahaku dan sekaligus merekahkan vaginaku dalam posisi masi telungkup, dia mulaimenggosok gosokan tangan dan jari jemari nya di daerah V ku - mulai dari atas sampai ke celah2 diniding vaginaku yg sudah sgt basah, ini di ulang2 nya sampai aku sendri sdh sgt sempoyongan, lututku serasa tdk bertulang. Lalu aku membalikan badan ku utk melihat dia melakukan nya dari depan juga agar lebih leluasa melakukan something else*
Saat dia masi melakukan pijatan nya yg sgt2 aduhai itu aku sendiri memberanikan diri utk menurunkan zipper celana jeans nya - hanya zipper nya loh. ku masukan jemariku utk meraih penis nya, hmm dia juga sdh sedikit tegang rupanya. Kumainkan punya dia sementara dia mulai berani mempermainkan punyaku atas dan bawah sekaligus. Remasan dan pijatan nya diganti2 - tgn kanan meremas vaginaku dan tgn kiri memijit payudara dan putingku, sambil sekali kali ... auuuhh... jari nya di tusuku2 dgn lembut kedalam veggieku. Saat ku buka mataku kembali ternyata posisi penis nya sdh sgt dekat sekali dgn wajahku, sekalian ku tarik sedikit dan kuposisi kan di atas muka dan hidungku, kukocok lebih cepat dan kucium lembut dgn bibirku...saat ini suamiku sdh merubah posisi nya - yg tadi hanya duduk termangu sambil memegang batang kemaluan nya sendiri dari luar - saat ini sdh berdiri walau masi dlm jarak dua meteran.. mungkin dia ingin lihat lebih jelas bagaimana penampilan istri nya saat menservis org lain. i dont know..at this point it doesnt really matter anymore. pelan2 kumasukan penisnya kedalam mulutku agar tidak terluka oleh gigi ku saat ku sedot sedot nanti. kusedot terus seirama dgn gerakan tangan nya diatas tbuhkusambil tgn kananku memgang batang nya yg kukocok juga tgn kiriku memainkan buah zakar nya.

Saat itu aku benar2 hampir lepas kontrol, kusuruh dia naik keatas ranjang dgn posisi aku tengkurap, dia kusuruh naik dan sambil menduduki pantat ku dia menggoyangkan penis nya maju mundur diatas pantatku - terselip diantara bukit veggieku. Memang itu pengalamn pertamaku dan aku masih belum berani beretubuh dgn pria mana pun - walaupun diizinkan oleh suamiku. Ini dilakukan nya terus sambil menggenjotkan batang nya diatas pantatku dan meremas remas payudaraku dari belakang...sampai dia klimaks dan menumpahkan sperma nya diatas punggungku. Saat itu aku melirik ke suamiku yg tampak nya pun sdh sgt on dgn kondisi permainan teasing tsb.
Sesudah meminta maaf atas kelancangan nya menyemprotkan cairan diatas tubuhku dia melapkan cairannya dgn tissue dan aku sendiri bangkit dan setengah berlari menuju kamar mandi yg mmg juga disediakan lengkap di kamar itu.

Malam itu kami janjian kembali dgn dia utk bertemu di tempat yg lebih comforting and relaxing , sesudah di selesai shift nya. dan malam itu menjadi suatu cerita yg berkelanjutan cukup panjang... kolom ini kayak nya tdk akan muat hehehe

Wednesday, March 3, 2010

Eksibisi Pertamaku

0 comments
Perkenalkan namaku Mevy, umurku 23 tahun. Saat ini aku kuliah di salah satu perguruan tinggi di provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di kota Pontianak semester 7. Sebagai gambaran, aku berkulit kuning langsat (masih keturunan tionghoa), tinggiku 164 cm dan berat 63 kg dengan ukuran bra 34B. Aku anak pertama dari 2 bersaudara, adikku cewek masih duduk di bangku kuliah semester 3. Selain itu aku juga punya lesung pipit di kedua belah pipiku, dengan rambutku yang sebahu. Saat ini aku masih sendiri setelah hampir 1 tahun putus dengan pacarku.

Aku ingin menceritakan pengalaman "gila"ku, yang sudah lama aku simpan. Sudah lama aku ingin berbagi ceritaku ini, sampai akhirnya aku mengetahui Situs ini. Aku harap ada yang mao share sama aku setelah membaca kisahku ini.

Sejujurnya aku akui kalau aku mempunyai sifat aneh yang mungkin jarang dimiliki wanita yang seusia denganku. Yah boleh dibilang aku "beda" dengan perempuan kebanyakan. Aku mempunyai sifat suka mempertunjukkan bagian-bagian tubuhku kepada orang lain, khususnya laki-laki. Hal ini sudah kualami sejak aku berumur 17 tahun, waktu itu aku masih duduk di bangku SMU kelas 2. Ceritanya aku baru pulang dari sekolah, hari itu aku capek sekali karena tadi pagi habis mengikuti pelajaran olah raga, kemudian siangnya aku mengikuti latihan Paskibra sehingga begitu pulang tanpa membuka pakaian sekolahku, aku langsung tertidur di kamarku.

Sialnya aku lupa menutup pintu, mungkin karena badan ini sudah begitu lelah sampai-sampai hal sekecil itu tak terpikirkan olehku. Berhubung aku masih memakai pakaian sekolah, otomatis rok sekolahku masih belum kubuka. Sehingga mungkin tanpa sadar aku telah tidur dengan posisi yang sangat menantang buat laki-laki yang melihatku. Saat itu aku lupa kalau dirumah adikku sedang kerja kelompok dengan teman-teman sekolahnya. Sekilas waktu aku datang dari sekolah tadi cukup ramai juga, kebanyakan dari teman-teman adikku yang datang adalah cewek, cowoknya hanya ada 2 orang, dan itupun aku tak mengenalnya. Berhubung kamarku berada di depan ruang tamu tempat adikku dan temannya mengerjakan tugas kelompok, sehingga akan kelihatan tempat tidurku. Entah berapa lama aku tertidur, begitu terbangun dari tidurku tanpa sengaja mataku melihat teman adikku yang cowok sedang melihat ke kamarku, atau tepatnya kearah bawah tubuhku. Barulah aku tersadar kalau rokku telah tersingkap hingga hampir ke pangkal pahaku sehingga dengan jelas teman adikku itu bisa melihat dengan bagian rahasiaku.

Saat itu aku baru tersadar kalau aku masih mengenakan pakaian seragam sekolahku, mungkin teman adikku itu sedang memperhatikan gundukkan daging yang masih tertutup dengan celana dalam berwarna biru yang kukenakan. Entah mengapa aku tiba-tiba punya ide gila untuk membiarkan kejadian itu terus berlangsung. Bahkan dengan santainya aku membuka kedua pahaku dan berlaku seolah-olah aku masih tidur. Enyah mengapa kurasakan jantung ini berdegup dengan kencang, sensasi yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Bahkan dengan mengintip dari balik bantalku, kulihat teman adikku itu masih melihat kearahku. Kulihat mukanya merah sambil sesekali menelan air ludah. Hal itu kusadari dengan melihat jakunnya yang naik turun dari tadi sejak melihatku.

Kemudian aku pura-pura mengubah posisiku, jikalau tadi ia bisa melihat dengan jelas bagian depan kemaluanku yang masih tertutup celana dalam itu, kini aku ingin menunjukkan bagian pantatku yang kata teman-teman sekolahku aku memiliki pantat yang lumayan aduhai. Walaupun aku tidak bisa melihat reaksi teman cowok adikku itu tapi dapat kubayangkan bagaimana wajahnya setelah kuperlihatkan bagian pantatku itu. Bahkan dengan pura-pura tertidur pulas sengaja aku naikkan rok ku agar ia bisa melihat dengan jelas seluruh bagian pantatku. Tapi entah mengapa tak lama kemudian aku mendengar tawa keras dari teman-teman adikku itu, seolah menertawakan sesuatu yang sangat lucu.

Barulah kusadari kalau mereka itu menertawakan aku setelah adikku masuk ke kamarku dan membangunkan aku yang pura-pura tertidur dan mengatakan bahwa rokku tersingkap. Aku cuek saja pura-pura tidak tahu akan hal itu, lalu setelah adikku keluar dari kamarku, aku tiba-tiba tertawa walaupun dengan perlahan dan mengatakan pada diriku sendiri dalam hatiku kalau "aku sudah gila". Kemudian aku keluar kamar untuk menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil, saat aku keluar kulihat teman adikku yang tadi mengintipku tanpa sengaja mataku dan mata cowok teman adikku itu bertemu pandang, aku tersenyum dan dibalasnya setelah itu ia menunduk dan kulihat sekilas wajahnya memerah. Melihat itu kembali aku tersenyum dan melanjutkan langkahku menuju kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi sebelum aku pipis kuraba vaginaku dan aku terkejut karena ternyata vaginaku telah basah dengan cairan yang saat itu aku masih belum mengerti cairan apa itu. Semula ku beranggapan kalau cairan itu adalah keputihan, namun setelah kuperhatikan celana dalamku cairan itu lumayan banyak dan tidak berbau seperti layaknya keputihan. Akhirnya lama kelamaan baru aku sadari kalau itu adalah orgasme pertama yang kualami dalam hidupku. Mungkin cairan itu keluar saat aku merasakan nikmatnya ketika aku mempertontonkan bagian rahasiaku kepada teman adikku tadi. Pikirku saat itu, ternyata begini rasa nikmat saat orgasme. Tiba-tiba aku punya ide gila yang selama ini tak pernah terlintas di otakku. Aku ingin menunjukkan seluruh bagian tubuhku tanpa sehelai benangpun kepada laki-laki. Namun aku tak tahu bagaimana caranya.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, hampir setengah tahun, akhirnya saat itu datang juga. Walaupun itu boleh dibilang bukan suatu kesengajaan, tapi aku bersyukur.

Saat itu rumahku kedatangan tamu, dia adalah sepupuku dari keluarga mamaku. Namanya Ivan, ia seumur denganku saat itu dan sama-sama masih duduk dibangku SMA kelas 2. Menurut penilaianku Ivan adalah seorang cowok yang humoris, ia sering membuatku tertawa dengan joke-jokenya yang spontan, menurutku walaupun tampangnya tidak terlalu ganteng namun aku cukup terpesona melihatnya karena ia memiliki sesuatu yang sangat aku sukai dari kaum lelaki yaitu dagunya yang berbelah. Saat itu Ivan sedang berlibur di rumahku, karena kami sedang libur kenaikan kelas.

Otomatis selama hampir sebulan Ivan akan menginap di rumahku. Saat itu juga aku baru teringat akan "rencanaku" untuk mengulangi kegilaanku dulu. Akhirnya saat yang aku tunggu-tunggu akhirnya datang juga, hari itu hari minggu. Dirumah saat itu hanya tinggal aku, adikku, dan ivan. Waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi, aku baru bangun tidur saat kulihat Ivan dan adikku sedang nonton TV di ruang tamu. Saat melihatku, Ivan tersenyum dan berkata,

"Yee.. Anak perawan kok bangun siang?!!"

Aku hanya tersenyum mendengarnya, tak lama kemudian aku kembali ke kamarku mengambil handukku untuk mandi, saat aku melintas kulihat hanya Ivan sendiri yang sedang menonton.

"Lho, Nita mana?? Kok sendiri aja nontonnya??"
"Nita ada temannya datang, tuh didepan" Jawab Ivan.
"Oo.. Ya udah. Eh 'Van, kamu udah mandi belum??"
"Mandi, aku mah udah dari tadi mandinya. Kamu tuh baru bangun, sana mandi.. Bau tau".
"Biarin bau.. Tapi tetep cakep. Kirain kamu belum mandi. Kalo belum sih.." Ucapku menggantung.
"Kenapa?? Mo ngajak mandi bareng??" Tanya Ivan spontan.

Aku cukup terkejut juga mendengarnya, tapi dengan santai aku menjawab,

"Maunya sih, kalo situ nggak keberatan"

Ivan hanya terdiam mendengar jawabanku. Lalu dengan santai aku melangkah menuju kamar mandi yang terletak di dekat dapur. Kurasakan seolah-olah Ivan sedang menatapku dari belakang. Setelah masuk ke kamar mandi, sengaja tidak kututup rapat pintu kamar mandi. Aku berharap Ivan mengetahui kesengajaanku ini, aku ingin merasakan bagaimana nikmatnya mandi sambil diintip laki-laki. Setelah menanggalkan seluruh pakain yang melekat ditubuhku, sambil bernyanyi kecil aku membasahi tubuhku dengan air yang keluar dari shower. Sekitar 10 menit kemudian, kudengar bunyi langkah menuju arah dapur. Lewat sela-sela pintu yang sengaja tidak 'ku tutup tadi, aku lihat Ivan sedang mengambil air minum.

Sekilas kulihat arah matanya sedang menatap pintu kamar mandiku dan aku yakin ia melihat tubuhku walaupun tidak seluruhnya terlihat. Lalu aku pura membungkuk untuk membersihkan kakiku, sengaja kuarahkan pantatku ke sela-sela pintu agar Ivan dapat dengan leluasa melihat bagian yang kuanggap paling seksi dari seluruh tubuhku itu. Sekitar lima menit kemudian aku mengubah posisiku, kali ini aku berdiri menyamping, sekilas kulirik kalau Ivan masih berdiri ditempatnya, kuusap-usap payudaraku yang berukuran 34B itu. Kupastikan agar Ivan bisa melihat gerakanku itu walaupun dari samping. Aku merasakan sensasi yang luar biasa dahsyat saat aku mengelus-elus pentil susuku.

Badanku bregetar hebat menahan gairah yang seakan-akan mau meledak. Ah, aku berkhayal, seandainya Ivan menerobos masuk dan mencumbuku tentu tidak akan kutolak. Kini tanganku turun untuk mengelus vaginaku. Kumain-mainkan clitorisku, ach.. Ingin rasanya aku berteriak "Ivan.. Apa yang kau tunggu lagi!! Cumbu aku, puaskan aku!!"


Aku seolah tak perduli lagi. Tak lama kemudian aku merasakan ada suatu yang akan keluar dan dapat aku pastikan kalau aku akan orgasme. Kupercepat elusan tanganku di clitorisku, dan tak lama kemudian..

"Akhh.. Eesstt.."

Tanpa kusadari aku mengerang menahan kenikmatan yang sedang aku rasakan dan aku yakin Ivan pasti mendengarnya. Barulah setelah itu aku membersihkan badanku. Setelah mengeringkan badanku, aku keluar dari kamar mandi dan kulihat Ivan sudah tidak ada lagi di tempatnya semula berdiri. Saat aku melewati ruang tamu. Kulihat ia sedang nonton TV sambil berbaring.

"Wah, lama amat mandinya. Jangan-jangan udah habis tuh airnya, hampir aja aku mo' numpang kencing di rumah tetangga kalo' kamu nggak keluar-keluar. Tidur yah..??" Ledek Ivan

Aku hanya menjulurkan lidahku mendengar ucapannya, sekilas saat aku akan masuk ke kamarku, kulihat bagian bawah pusar Ivan tampak menonjol. Aku yakin ia pasti horny, karena dari tadi mengintip aku mandi.

Setelah masuk ke kamarku, sengaja tidak kututup pintu kamarku, sehingga kamarku hanya ditutupi kain korden. Sehingga apabila tertiup angin, kupastikan kain itu akan tersibak. Setelah membuka lilitan handuk yang menutupi tubuhku, aku mengeringkan sisa-sisa air dari tubuhku sambil sesekali melirik Ivan yang ada tepat di depan kamarku, kuharap ia sadar kalau aku ingin mengulangi kejadian di kamar mandi, kini di kamarku. Sambil bernyanyi-nyanyi aku mengambil BH, CD dan daster dari dalam lemari bajuku. Aku ingin terlihat seksi saat Ivan melihatku memakai daster didepannya, karena aku yakin pasti ia tidak pernah melihat seorang gadis sepertiku memakai daster. Kemudian terlintas di pikiranku seandainya aku tidak memakai bra, pasti akan terlihat dengan jelas lekuk-lekuk payudaraku.

Kemudian kutaruh kembali BH yang tadi kuambil. Lalu aku mulai memakai celana dalamku saat tiba-tiba angin bertiup kencang hingga menyingkap kain penutup kamarku sehingga terlihat dengan jelas posisiku yang sedang memasukkan kaki kananku ke dalam segitiga pengaman wanita itu. Dan tanpa sengaja mataku bertatapan dengan mata Ivan yang sedang tercengang melihat pemandangan indah itu. Tapi aku cuek saja dan tetap meneruskan kegiatanku memakai celana dalam. Aku tersenyum mengingat raut wajah Ivan saat melihatku bugil tadi. Setelah lengkap berpakaian, aku keluar dan kulihat Ivan tidak ada ditempatnya semula. Lalu kudengar bunyi pintu kamar mandi yang barusan ditutup. Oh, mungkin ia sedang buang air kecil, pikirku.

Tak lama kemudian Ivan keluar dari WC dan menuju kearahku. Kulihat wajahnya memerah, tapi aku tak tahu karena apa. Sambil nonton TV, aku dan Ivan berbincang-bincang sambil sesekali aku tertawa dibuatnya dengan cerita-cerita lucunya. Saat aku tertawa itu ku rasakan payudaraku yang tanpa BH itu berguncang-guncang. Aku lihat Ivan sesekali melirik ke arah gunung kembarku itu, dan aku yakin ia pasti tahu kalau aku tidak memakai BH. Tanpa kusadari ternyata tonjolan putingku itu nampak jelas tercetak dari balik dasterku.

"Ah, udahan ah 'Van. Cerita lo' bikin aku sakit perut nahan pipis. Dari tadi ketawa melulu". Ucapku.
"Lha pipis di tahan-tahan, ntar jadi penyakit baru tahu." Jawab Ivan.
"Ya udah aku pipis dulu nih.."

Lalu aku beranjak menuju ke kamar mandi untuk pipis. Setelah buang air kecil, saat aku akan keluar kulihat pakaian dalamku sebelum aku mandi tadi masih menggantung di belakang pintu. Lalu aku mengambilnya dengan maksud akan kurendam di ember, tanpa sengaja saat aku memegang celana dalamku kurasakan ada banyak lendir tepat dibagian penutup vaginaku. Saat aku perhatikan, ada banyak lendir berwarna putih kental disitu. Aku bertanya-tanya apakah ini cairanku, tapi setahuku tadi saat aku mo' mandi, aku ingat kalau celana dalamku tadi masih kering karena saat ini aku masih dalam masa subur. Pun aku yakin kalau itu bukan cairan keputihan, karena cairan yang ini banyak sekali seperti lendir. Saat kusentuh cairan itu terasa hangat dan melekat, baunya pun persis dengan bau pemutih pakaian.

Kulihat di BHku juga ada cairan lendir itu walaupun tidak banyak. Aku berpikir, apakah ini cairan milik Ivan, karena aku pernah membaca suatu artikel kalau cowok itu senang sekali onani bahkan aku juga pernah membaca di *******.com kalau ada sifat cowok yang suka mengoleksi pakaian dalam cewek bekas pake', kalo ngga salah namanya Fetish.

Kini aku yakin ini pasti sperma milik Ivan, mungkin ia tidak bisa menahan nafsunya sehingga dilampiaskan melalui pakaian dalamku ini. Aku tidak menyangka ternyata Ivan yang kuanggap "alim" itu bisa melakukan onani, dan pakaian dalamku yang menjadi korbannya. Tapi aku tidak marah, malah aku ingin merasakan bagaimana rasanya air mani Ivan ini. Kemudian aku keluar dari kamar mandi, dan masuk ke kamarku. Saat aku melewati ruang tamu, kulihat tidak ada siapa-siapa. Mungkin Ivan ada dikamarnya di lantai dua.

Begitu sampai ke kamarku, kukunci pintu kamarku dan kembali ku buka lipatan celana dalamku yang terdapat sisa-sisa air mani Ivan tadi. Dengan perlahan, kuhirup aroma sperma milik Ivan itu. Mungkin kalau ada orang yang melihatku pasti akan jijik dan mengatakan aku jorok. Tapi aku tak perduli dan tetap ku hirup aroma nikmat itu. Kurasakan panas yang keluar dari tubuhku walaupun di kamarku telah terpasang AC. Kubuka daster yang kukenakan dan juga celana dalamku hingga aku telanjang bulat. Kemudian aku berbaring di atas tempat tidurku, sambil tetap mencium bau khas lendir milik laki-laki yang bernama Ivan itu.

Karena penasaran, kumainkan lendir itu dengan jari telunjukku. Timbul rasa penasaran ingin "mencicipi" sperma Ivan ini, tapi aku takut hamil. Tapi karena rasa penasaranku begitu kuat, kubuang jauh-jauh rasa takutku itu dan tanpa rasa jijik sedikitpun kujilat sedikit air mani Ivan itu. Kurasakan rasa asin dan entah rasa apa lagi, tak bisa kujelaskan. Karena penasaran, kujilat lagi sedikit sperma Ivan yang ada di celana dalam ku itu, hingga tanpa sadar akhirnya kujilat dan kutelan seluruh air mani Ivan itu hingga celana dalamku yang tadi belepotan dengan air mani Ivan itu menjadi basah oleh air liurku karena bekas menjilatinya tadi. Entah mengapa aku jadi ketagihan, rasa asin tadi seolah berubah menjadi suatu rasa nikmat yang memabukkanku. Akhirnya karena terangsang hebat, ku mainkan klentitku, aku pun mendesah hebat menahan getaran kenikmatan hingga akhirnya aku orgasme.

"Aahh.. Esstt.."

Sesaat aku terkulai lemas, dan tanpa sadar aku akhirnya tertidur dengan tubuh telanjang. Saat aku bangun kulihat jam ternyata aku tertidur hampir 1 jam. Cepat-cepat aku memakai bajuku kembali dan keluar untuk mencuci pakaian dalamku tadi. Setelah mencuci, tiba-tiba kurasakan kalau rumahku sepertinya sepi tidak ada orang. Lalu aku membuka kamar adikku, ternyata dia tidak ada. Akhirnya aku baru teringat akan Ivan, aku lupa menyuruhnya makan. Kulangkahkan kakiku menuju lantai dua, menuju kamar Ivan. Kulihat pintunya terbuka sedikit, pikirku apakah Ivan sedang tidur. Saat tanganku akan membuka pintu kamarnya, aku dikejutkan dengan pemandangan yang membuatku surprise. Aku lihat Ivan sedang berbaring telanjang diatas tempat tidurnya, kelihatannya ia sedang horny berat karena kulihat ia sedang mengelus-elus penisnya. Untuk pertama kalinya aku baru melihat bentuk penis laki-laki.

Lumayan besar juga milik Ivan. Yang makin membuatku surprise adalah ternyata Ivan sedang memegang celana dalam berwarna merah. Aku yakin itu pasti milik adikku karena aku tidak mempunyai celana dalam berwarna merah. Kulihat Ivan sedang mencium-cium celana dalam adikku itu tepat di bagian tengah-tengahnya. Lalu ia mulai mengocok penisnya sambil tetap mencium CD adikku itu. Aku yang melihat itu kembali menjadi terangsang. Kuremas-remas payudara sebelah kananku sambil melihat Ivan. Ah, kalau aku tidak dapat mengendalikan diriku mungkin sudah dari tadi aku masuk kekamar Ivan. Aku membayangkan seandainya penis Ivan itu menusuk-nusuk memekku, ah pasti nikmat sekali. Tak lama setelah itu aku lihat wajah Ivan tiba-tiba memerah dan tubuhnya menegang, dan kulihat ia meletakkan celana dalam adikku itu tepat di diujung penisnya dan kudengar ia mendesis pelan menyebut nama adikku.

"Achh.. Fitri.. Enak sekali sayang!!"

Oh, mungkin ia sedang membayangkan begituan dengan adikku. Sialan, makiku dalam hati kenapa ia malah memilih Fitri untuk menjadi bahan onaninya. Kenapa tidak aku, tiba-tiba saja aku menjadi cemburu. Padahal aku lebih cantik dibandingkan adikku itu.

Tak lama setelah itu, kulihat Ivan mengangkat celana dalam yang tadi ditutupkannya di atas penisnya saat onani. Kulihat celana dalam adikku itu basah dibagian tengahnya. Dan kulihat juga di ujung penis Ivan itu ada sedikit cairan putih, sama seperti yang terdapat di celana dalamku tadi. Ternyata dugaanku tidak meleset, lendir yang tadi ada di celana dalamku itu adalah kepunyaan Ivan. Ternyata ia juga ingin membaginya dengan celana dalam adikku.

Kemudian aku turun dan pura-pura sedang nonton TV, semoga saja Ivan tidak mengetahui kalau aku tadi mengintipnya sedang onani. Itulah sedikit pengalamanku yang bisa kuceritakan.

Monday, March 1, 2010

Uppppss.. ga sengaja sama cici ipar.

0 comments
Cerita ini terjadi desember kemarin. cici ipar gw datang dari kota S untuk berlibur akhir taun. karena gw ga libur, maka wife yg jemput di airport.

cici ipar gw sangat mirip sama wife bagai pinang di belah 2. kalo orang ga tau, bisa2 di kira kembar. gw pun bisa salah kira, karena mereka berdua emang sama percis. suaranya pun sama. tinggi sekitar 170cm, rambut panjang, umur 30. cuman beda 1 taun dengan wife. badannya ramping, karena belom punya anak meski pun telah beberapa taun menikah. dia hanya datang sendiri berlibur di kota kami karena dia sedang ada masalah dengan suaminya.

karena akhir taun ga terlalu sibuk di kantor, gw jam 2 dah pulang kerumah. di rumah sepi, langsung aja gw masuk ke kamar gw. hmm dingin, ternyata ac sudah di nyalakan. enaknya dingin2 di kamar.

di depan gw ada pemandangan indah. wife sedang tidur tengkurap sambil mengenakan daster biru kesukaannya. karena dasternya ga panjang, dan posisi kakinya agak terbuka, gw bs melihat celana dalam wife yg berwarna pink.

langsung aja gw horny, gw langsung bugil dan naik ke atas wife. gw ciumin lehernya sambil pegang2 dadanya. hmm ternyata wife tidak pake bh. pentilnya langsung mengeras setelah gw remas2 dadanya. tidak lupa gw menggosokan mr p gw ke daerah bawah wife yg masih tertutup celana dalamnya.

"bud...bud......." (nama gw budi) sambil berusaha berbalik dari posisi tengkurap
gw tidak menyahut. langsung aja gw sambar bibirnya. tapi tangan wife berusaha mendorong gw untuk menjauh dari mukanya. tangan gw dah berhasil mengangkat dasternya keatas. karena wife menolak di cium, gw samber aja teteknya. gw kemut2.

"bud.... bud.... kamu sudah gila ya" sambil mendorong muka gw menjauh dari nenennya. "ini aku ci aling".
gw kaget, ternyata ini bukan wife tapi cici ipar gw.
"loh kok cici di kamarku, aku kira km mei mei (istriku)".
"iya tadi aku ngantuk mau tidur siang, ac di kamar sebelah ga dingin. mei mei bilang aku tidur di sini aja dulu"
"mei2 lg kemana? tanyaku"
"tadi sih katanya mau ke carefour sebentar"

suasana hening beberapa saat. mungkin kita ber 2 lagi memikirkan apa yg telah terjadi. tapi karena dasternya cici ipar masih terangkat, pandangan mata gw jadi terus terarah ke tetek nya. hm...sepertinya pandangan cici ipar jg ke arah mr p gw yg sudah siap tempur.

gw binggung... gimana ya, dah tanggung lg. hmm coba2 aja deh nekat. wife lg ga di rumah ini, tapi kalo tar di laporin ke wife bisa kacau.

gw merangkak mendekati ci aling, terus mengecup keningnya. sambil membisiki jangan cerita2 ke mei2 ya. ci aling menganguk.
"cici sexy juga bisikku"
"ngaco kamu....." aku di cubit. kemudian cici membetulkan dasternya yg acak2 an
gw sambar lagi bibirnya. kali ini cici tidak menghindar. gw emut2 bibirnya dan setelah beberapa saat kita french kiss. tentu tidak lupa tangan gw grepe2 nenennya.

terus gw pindah dari emut bibir ke emut pentil. kiri dan kanan. abis itu gw gerilya di bawah. celana dalamnya cici gw tarik kebawah.
"bud kamu ngapain...."
gw ga menjawab, langsung aja gw oral bawahnya. dah basah ternyata.
lagi gw oral, ci aling ga tahan, pinggulnya naik turun.
langsung aja deh gw arahkan mr p gw ke lobang, sambil gw ciumin bibir ci aling.
bles....mr p gw masuk sepenuhnya. ci aling kaget.
"bud jgn di masukin" sambil berusaha mendorong gw. tapi gw cuek aja terus berusaha memompa cici iparku ini.

setelah beberapa saat, ci aling menghentikan perlawanannya dan beberapa menit kemudian ci aling mendesit...ohhh ohhh, gw tau ci aling dah hampir sampai ke puncak kenikmatan, gw pun mempercepat gerakan.
ci aling jg memaju mundurkan pinggulnya. akhirnya ci aling pun mendapatkan kenikmatan sambil mendesis.... ohhhhhhhhhh.....
"aku jg dah mau ci"
"jgn di dalem yg bud, tar aku hamil"
"ok"
langsung gw cabut mr p gw dah gw arahkan ke mulut ci aling.
crott crott. gw akhirnya cum in mouth di mulut cici ipar.

gw dekap tubuh ci aling, dan kita ber 2 french kiss lagi.
"gila kamu bud, nekad !!"
"kenapa nekad?"
"aku ini cici iparmu lohh !!"
"tapi enak kan?.... " sambil gw ciumin lg.
aku di cubit....
"aduh sakit, kok aku di cubit sih"
"kamu nakal sih. dah sana pake baju, tar mei2 pulang kita bisa gawat"
"ok, tar malam ronde 2 ya ci"
"Enak aja!" aku di cubit lagi. "dah sana kamu keluar"

Friday, February 26, 2010

korban perkosaan

0 comments
ini adalah sebuah karangan khayalan saja yang gak ada cerita aslinya.nama korban dan pelaku atau tempat kejadian yang sama, itu hanya kebetulan saja.maaf jika tanda bacanya kacau yach.........................

story 1
Pelecehan sexual ini terjadi pada seorang gadis mahasiswi sebut saja namanya Rury,ia kuliah di sebuah universitas ternama (********) di kawasan jakarta.ia berasal dari kota tasikmalaya. Saat itu Rury setelah UAS langsung naik angkutan kota menuju terminal bis (******)karena saat itu hari sabtu jadi ia salah perhitungan bis yang akan mengangkutnya selalu penuh dan baru ada lagi sekitar pukul 18.25. akhirnya dengan berebutan Rury pun naik ke bis itu ia duduk dekat pintu belakang dan kebetulan yang kosong cuma itu. ia kebaian kursi yang untuk bertiga.karena ia sering mabuk darat,Rury memilih duduk dekat jendela saja biar lebih segar kena angin.saat itu dua orang lelaki duduk di bangku itu juga,Rury tak curiga ia pikir penumpang biasa juga.
Dua orang itu adalah codet dan tigor,ia baru saja kelur dari Lembaga Pemasyarakatan dan baru hari itu mereka di bebaskan. Tak lama menunggu bis pun melaju membelah gelapnya malam.Rury saat itu lagi asyik terima sms dari temannya,saat itu pula lampu dalam bis pun telah di padamkan. 30 menit kemudian saat memasuki jalan tol dan bis melaju dengan kecepatan tinggi,rury merasakan ada tangan yang merayap di pahanya yang saat itu ia mengenakan rok hitam pendeknya dan baju kemeja putihnya itu. rury yang dari tadi smsan ini menengokmke sebelahnya,dan alangkah kagetnya rury melihat seraut wajah yang dengan cengenges sedang mengendus-ngendus rambutnya yang se bahu itu,belum juga habis ka kagetannya, tiba-tiba si Codet yang duduk sebelah Rury menempelkan sebilah pisau k e lehernya dan ia bilang "Diam sayang,,, ,jangan coba-coba teriak apalagi berontak nanti pisau ini tembus ke leher yang wangi ini !" sewketika tubuh rury gemetar ia takut dan bercampur aduk di pikirannya. sekejap saja tangan codet menarik Hp yang di pegang rury,lalu tasnya di ambil dan di berikan ke si Tigor. rury tak bersuara hanya air matanya yang terus mengalir di pipinya.saat itu codet kembali berbisik " namamu siapa sayng?"sambil nengelus paha rury.Rury dengan gemtar bilang "Ru..ry.." lalu codet bilang "wah nama yang cantik ya...sini merapat sama abang ya..."sambil menarik tubuh rury yang ketakutan lalu codet memposisikan rury berada di antara mereka berdua.
codet dengan sedikit ancaman menyuruh rury diam karena rury coba berontak saat tigor dengan kasar menarik kepalanya dan di paksa melumati bibir mungilnya rury. Rury rasakan lumatan bibir Tigor yang ganas yang baru kali ini ia rasakan ciuman dengan seorang lelaki. codet tak mau ketinggalan ia menarik rok rury ke atas sambil pahanya di telusuri dan berhenti di selangkangan rury. Rury bersuara "emmmph.....emph..." saat buah dadanya di remas tangan kiri si Tigor rury masih dalam lumatan bibir Tigor codet rasakan benda hangat empuk dan mulai berair. lalu tangan codet menarik paha kanan rury hingga naik ke pahanya. dengan leluasa ia telusuri paha mulus itu dan berakhir di pangkalnya yangmembukit itu. Tigor setelah puas melumat bibir rury ia buka resleting celananya dan agak di perosotkan lalu rury yang baru saja terlepas dari lumatan itu di tari kepalanya ke selangkangan tigor dan di suruhnya ia mengoral K*****Lnya, rury sekuat tenaga menolak namun kembali ia di tempelkan pisau ke arah pipinya oleh codet. akhirnya rury dengan perlahan mendekatkan bibirnya ke arah K****L si tigor .tigor dengan jaketnya menutupi kepala rury yang sedang meng-oralnya.codet senyum ia lalu perlahan membuka sleting rok rury dan ia tarik rok itu hingga lepas rury rasakan tangan codet meraba pantatnya dan ada benda dingin menyentuh nya dan sesaat kemudian rury rasakan ada yang putus di bawahnya dan ternyata codet telah melepas celana dalam rury dengan pisaunya. rury kaget dan K******l tigor mulai membesar dan mulai gak muat di mulutnya, tigor pegasng kepala rury dan ia naik turunkan kepala itu dengan ritme yang sesekali kasar. codet lalu minta jatah di oral .rury di tariknya ke selangkangan codet dan rury dengan nafas megap-megap ia terlihat mukanya basah dan kusut rury di paksa lagi memasukan rudal codet ke dalam mulutnya.rury di tekan dan kini posisi rurydi pangku oleh tigor dan tigor arahkan K***Lnya ke belahan pantat rury dan ia gesek-gesekan di situ.Rury merasakan ada benda hangat dan kenyal di belahan pantatnya dan rury sessaat terbelalak dan melotot kesakitan saat benda tumpul itu di jejalkan ke beahan vaginanya rury meronta dan codet dengan sigap mendekapnya dan menekan kepala rury ke selangkangannya rury menjerit tertahan "mmmmphhhh....mph.....hhhhhh"tigor dengan sedikit tekanan akhirnya berhasil menjebol vagina rury yang masih seret ini. rury rasakan pada vaginanya sakit ,perih dan mengganjal.tigor perlahan ia mainkan k***Lnya dalam vagina rury tigor berbisik ke rury "eahhh...nikmatnya tampilmu de..."sambil terus memaju mundurkan pinggulny dengan kasar. rury terlihat terbatuk-batuk sebab k***L codet masuk hingga kerongkongannya. rury di lepasnya oleh codet rury terlihatlemas dan mukanya basah dengan keringat dan air matanya terus mengakir. rury kali ini di pangkutigor rury mulutnya di sumpal oleh codet mengan celana dalamnya rury agar suaranya tidak keras. tigor remas buah dada rury yang masih sekepal tangan orang dewasa ini, ia remas dan sesekali di cubit. rury mengejen dan mulai mengejanmg seperti orang yang kesetanan ia memegang bangku di depannya dan dalam sekejap tubuhnya lemas. Tigor pun mulai percepat sodokannya dan dengansekali tekan "crottttt........cret.......cret...."tumpahlah cairan kental masuk ke dalam rahim rury, rury di dekap dan buah dadanya di remas kuat-kuat oleh tigor.sejenak keduanya terdiam tanpa gerakan.
tak terasa bis memasuki sebuah tempat istirahat saat itu rury yang lemas ini kembali di dudukan di tengah codet dan tigor lampu bis pun menyala dan para penumpang sibuk turun untuk sekedar meluruskan kaki dan beristirahat sejenak di bangku itu mereka bertiga masih tetap duduk dan tangan codet di tutupi jaket kulitnya menutupi bagian bawah rury yang telanjang dan masih menempelkan pisaunya di perut rury agar tidak berbuat macam-macam.

Wednesday, February 24, 2010

Temennya ponakanku.

0 comments
Ponakanku, Ana, merayakan hutnya pada umur yg selalu ditunggu para abg, karena pada umur itu seorang prempuan dah dianggap dewasa. Karen aku pernah kerja sebagai EO. Ana minta tolong aku untuk mengatur pesta hutnya. Aku tanya ma Ana, dia maunya pestanya seperti apa dan berapa budgetnya yang disediakan ortunya. Bapaknya Ana adalah adik kandungku, makanya Ana bebas sekali ma aku. Kalo becanda dah kaya ma temennya, padahal umurku dan dia berbeda jauh sekali, 20 tahun lebih. Ya gak apa, jadi aku awet muda kan kalo banyak bergaul dengan bag (termasuk menggauli kale). Setelah aku mendapat info yang dibutuhkan, aku mencari cafe atau bar yang deket dengan rumah adikku, sehingga gak problem dengan trafik yang macet. Aku nego dengan manajer bar itu mengenai arrangement pesta hut nya Ana. Karena ini pesta abg, makan malem mah ala kadarnya saja, yang penting banyak minumannya, non alkoholik tentunya. Aku juga minta disediakan MC dari bar yang bisa memandu beberapa games untuk memeriahkan suasana. Aku minta adikku menyediakan beberapa suvenir dari kantornya sebagai hadiah untuk games itu. "An, temen2 kamu kece2 gak". "So pasti om, ana gitu loh". wah asik juga nih, banyk yg bisa dilihat, "Tapi mreka datengnya bawa pasangan lo om". Wah, kecewa juga aku mendengarnya.

Sampe pada hari H nya. undangan dibuat jam 8 malem. Adik dan iparku dah standby di bar untuk menyambut temen2 Ana, setelah makan malam, acara potong kue dilakukan, gak ada coreng muka pake krim kue yang sering dilakukan pada acara abg. Setelah itu adikku dan istrinya pulang karena selanjutnya adalah acara buat para abg. Ana minta aku tetap stay, dia tajut kalo ada acara yang meleset dari rencana. "Om kan gak ada siapa2 dirumah, mending juga disini, ntar om turun ja ma temenku yang gak bawa pasangan". Memang tadi aku liat ada beberapa prempuan abg yang dateng bergerombol tanpa kawalan pasangannya. Acara games berlangsung meriah, palagi MC nya pinter banget membuat suasana jadi ceria. Setelah acara games slesai, sampailah pada acara puncak. Musik berdentam keras, ditingkahi dengan celoteh DJ yang mengajak para tetamu untuk mulai goyang. "Om, ini Ayu, om temenin Ayu ya, dia gak punya pasangan", Ana mengenalkan aku pada seorang abg, seumuranlah ma Ana. Cantik, wajahnya dihiasi dengan sepasang mata uang indah, bulu mata yang lentik, hidung mancung dan bibir mungil yang merekah. Yang menarik perhatainku, Ayu punya kumis tipis diatas bibirnya yang mengundang untuk dikecup. Diruang yang temaran aku masi bisa menikmati wajah ayunya Ayu. Nama yang sangat sesuai dengan orangnya lagi. Yang lebi menarik lagi, dadanya dihiasi dengan sepasang tonjolan yang lumayan besar. Palagi Ayu mengenakan t shirt dan jin ketat, sehingga semua yang menonjol ditubuhnya menjadi nampak dengan jelas. Pinggangnya ramping dan pinggu serta pantat yang membulat sehingga badannya yang imut berpotongan seperti biola, sangat menggugah napsu. "Om, tu apanya Ana si", teriak Ayu ditengah bisingnya musik. "Aku kakak bokapnya Ana". "Kok beda ya om". "apa bedanya?" "Om kliatan lebi mudah, badan om atletis sekali, gak kaya bokapnya Ana, dah botak gendut pula". "Lelaki kan juga mesti jaga penampilan, gak prempuan aja kan". "Bener banget om, duduk yuk om". aku mengambil 2 soft drink dan duduk dipojokan berdua Ayu, kringeten juga jingkrakan ngiktui goyangannya Ayu. "Yu, kamu seksi banget deh, kamu yang paling seksi dari semua yang dateng, Ana ja kalah seksi ma kamu". "Om suka kan ngeliatnya". "Suka banget Yu, palagi kalo gak pake apa2", godaku menjurus. "Ih si om, mulai deh genitnya, ntar kalo liat Ayu gak pake apa2, gak bisa nahan diri lagi". "Mangnya kamu suka gak pake apa2 didepan lelaki?" "Depan cowokku om". "Wah bole dong skarang depan aku ya". "Maunya". Musik berganti dengan musik yang lembut. "Om turun lagi yuk, Ayu pengen dipeluk om". Aku turun lagi dan melantai (ngepel kale) dengan Ayu, Ayu kupeluk erat, terasa sekali toket besarnya mengganjal didadaku. "Yu toket kamu besar ya, sering diremes ya", bisikku. "Iya om". Aku mencium telinganya, Ayu menggeliat kegelian, "om, nakal ih". "Tapi suka kan". Ayu gak menjawab, kembali aku mencium lehernya sehingga Ayu menggelinjang. Ayu mempererat pelukannya, aku seneng ja dipeluk abg seksi kaya Ayu. Sampe acara slesai Ayu nempel terus ma aku. "Om tinggal sendiri ya". "Kok tau". "ana yang bilang, napa si om tinggal sendiri". "aku dah cere Yu, anak2 ikut ibunya, napa kamu mo gantiin?" "Mangnya om mau ma Ayu, Ayu kan masi abg, ntar om malu lagi jalan ma Ayu". "Wah malah bangga Yu, biasa jalan ma abg yang cantik dan seksi kaya kamu". Ketika ana melihat Ayu nempel terus ma aku, dia mulai godain,"Wah ada yang nempel terus neh kaya prangko, ayu cantik kan om, pasti om suka deh ma Ayu, aku kan tau selera om kaya apa". Aku hanya senyum saja, Ayu cemberut jadinya, "Udah deh loe sana ma cowok loe aja, gak bole liat orang lagi seneng ja". "Iya deh", Ana meninggalkan kami sambil tertawa berderai.

Setelah acara selesai, aku membereskan administrasinya dengan pihak bar. "Om, makasi banyak ya buat bantuannya, kalo gak ada om pasti pestaku gak semeriah ini. Yu kamu puilang ikutan om ku ja, dia searah kok sama rumah kamu. Om anterin ayu dulu ya, jangan diapa2in lo temenku yang seksi ini, dah tengah malem soalnya", ana tersenyum sambil menjabat tanganku. "Mau aku anter pulang Yu", tanyaku menoleh ke ayu. "Bole, kalo gak ngerepotin om". "Buat prempuan secantik dan sesekai kamu apa si yang repot". Ayu aku gandeng menuju ke tempat parkir. "Om, Ayu males pulang deh". "Lo napa". "Dirumah gak ada siapa2 om, mending juga ma om ada yang nemenin Ayu ngobrol". "Mangnya ortu kemana". "Wah ortu mah sibuk ma urusan masing2, Ayu jarang ketemu ortu biar serumah juga. ayu ketemu ortu kalo ada keperluan ja, minta duit". "O gitu, kamu mo ikut aku ke apartmen?' "Bole om". "Gak takut ma aku". "Mangnya om mo makan Ayu". "Mau makan bagian2 tertentu dibadan kamu". Ih si om, bisa aja". Sepanjang perjalanan ke apartmenku ayu curhat mengenai kondisinya, aku menjadi pendengar yang baik saja, sesekali aku kasi komentar. "Om, ayu suka deh lelaki kaya om, mature sekali, lagian om ganteng banget, atletis lagi badannya. Om sering maen ma abg ya". "Sesekali ja Yu, kalo ada yg seksi kaya kamu, kamu mau kan maen ma aku". Ayu diem saja, tapi tangannya mulai mengelus2 pahaku, aku tau itu jawabannya atas pertanyaanku.

Sesampainya di apartmen, aku langsung parkir mobil di basement di lot yang diperuntukkan buat aku. Ayu kugandeng ke lift dan lift melumcur ke lantai 40, dimana aku tinggal. Di lift ayu kupeluk dan kucium pipinya, "Oom", ayu hanya melenguh sambil memperat pelukannya ke aku. Di apartment, Ayu langsung inspeksi, apartmenku kecil, ada 2 kamar tidur, ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan dan pantri. Di bagian belakang ada tempat untuk cuci pakean dan balkonnya lumayan luas untuk jemur pakean. Ayu cukup lama berdiri di alok menatap kerlap kerlip lampu kota. Aku memeluknya dari belakang sambil mencium kuduknya. Ayu mengeglinjang tapi dia membiarkan tanganku yang mulai mengelus toketnya dari luar t shirtnya. "Ooom", lenguhnya ketika toket montoknya mulai kuremas2. Ayu menggeser2kan pantatnya yang membulat ke selangkanganku. Kontolku dah mengejang dengan kerasnya. "Ih, om dah ngaceng ya", katanya sambil terus menggeser2kan pantatnya ke kekontolku. aku makin gemes meremes2 toketnya, terasa sekali besar dan kencengnya toket abg montok ini. "Om, ayu dah pengen om, masuk yuk".
Di sofa Ayu langsung melepas pakean luarnya. Wah baru seumur segini dah liar banget ni anak, pikirku. Ya aku seneng ja dapet abg yang liar kaya Ayu gini, pasti nikmat banget dientotinnya. Aku mengeluarkan 2 soft drink dari lemari es. Aku melotot melihat ayu muncul dengan daleman bikini yang minim dan seksi. Toketnya seakan mau tumpah dari branya yang minim sekali. Demikian pula jembutnya berhamburan dari cd bikini yang model g string itu. "Yu, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin", tanyanya. aku tinggal memakai celana panjangnya saja. Baju dah kulepas. Ayupun duduk membelakangiku. Aku mulai memijit pelan keningnya dari belakang. Dari kening turun ke kuduk. Ayu hanya terpejam saja menikmati pijitanku, turun lagi ke pundak. "Enak om", katanya. "Memangnya om pernah jadi tukang pijit ya", godanya. Aku diam saja, tapi tanganku meluncur ke toketnya. Jariku kembali menelusuri toketnya, kuelus2 dengan lembut. Ayu terdiam, napasnya mulai memburu terengah. Jari kuselipkan ke branya dan mengkilik2 pentilnya. Pentilnya langsung mengeras, "Ooom", lenguhnya. Aku langsung saja meremes2 toketnya dengan penuh napsu. Ayu bersandar di dadaku yang bidang. Aku kembali menciumi lehernya sementara kedua toketnya terus saja kuremes2, sehingga napsunya makin berkobar. Kemudian aku minta ayu berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Ayu tak menunggu lama, aku segera mengecup bibirnya. Dibalas dengan ganas. Bibirnya kukulum, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tangannya segera turun mencari kontolku. Diusap2, terasa sekali kontolku sudah ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat pinggangku dibuka, celanaku dibuka. Aku berdiri sehingga celana panjangku meluncur ke lantai. kontolku yang besar panjang itu nongol dari bagian atas CD ku yang mini. Kami segera bergelut. Aku terus meremas-remas toketnya sementara Ayu mengocok kontolku. "om keras banget, gede lagi", katanya sambil jongkok didepanku, melepas cdku dan menciumi kontolku dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. "Aah Yu, kamu pinter banget bikin aku nikmat", erangku. "aaaduuuuuhh. Yu..enak banget emutanmu". kontolku dijilati seluruhnya kemudian dimasukkan ke mulutnya, dikulum dan diisep2. Kepalanya mengangguk2 mengeluar masukkan kontolku di mulutnya. Akhirnya aku gak tahan lagi. Ayu kubopong ke kamar.

Ayu kubaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketnya tanganku satunya nyelip ke balik cd bikininya yang g string itu. Otomatis pahanya mengangkang, sehingga aku dengan mudah mempermainkan jembutnya yang lebat. "Om, geli", erangnya. "geli apa nikmat Yu", tanyanya. "Dua2nya om, Ayu dientot dong om, udah kepengin banget nih", katanya to the point. Tanganku menyusup ke punggungnya sambil mengecup bibirnya. Tali pengikat bra kutarik sehingga toketnya membusung menantang untuk diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini kutarik dengan mulutku sehingga lepaslah semua penutup tubuhnya yang minim. "Yu kamu napsuin banget deh", kataku. Aku langsung saja menindihnya. ****** kuarahkan ke belahan memeknya yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu aku menekan kontolku sehingga kepala kontolku mulai menerobos masuk memeknya. Ayu mengerang keenakan sambil memeluk punggungku. Aku kembali menciumi bibirnya. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu aku terus menekan pantatku pelan2 sehinggga kepala kontolku masuk memeknya makin dalam dan bless, kontolku sudah masuk setengahnya kedalam memeknya. "Aah, om nikmat banget om", erangnya sambil mencengkeram punggungku. Kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku sehingga ****** besarku langsung ambles semuanya di memeknya. "Om, ssh, enak om, terusin", erangnya. Ayu menggeliat2 ketika aku mulai mengeluarmasukkan kontolku di memeknya. Ayu mengejang2kan memeknya meremes2 kontolku yang sedang keluar masuk itu. "Yu, nikmat banget empotan memek kamu, kamu masi muda gini dah pinter ngeladenin napsuku", erangku. aku memeluknya dan kembali menciumi bibirnya, dengan menggebu2 bibirnya kulumat, Ayu mengiringi permainan bibirku dengan membalas mengulum bibirku. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepat dan keras, Ayu menggeliatkan pinggulnya mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya. Setiap kali aku menancapkan kontolku dalam2 Ayu melenguh keenakan. Terasa banget kontolku menyesaki seluruh memeknya sampe kedalem. Karena lenguhannya aku makin bernapsu mengenjotkan kontolku. Gak bisa cepet2 karena kakinya masih melingkar dipinggangku, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memeknya. Kenikmatan terus berlangsung selama aku terus mengenjotkan kontolku keluar masuk,
akhirnya Ayu gak tahan lagi. Jepitan kakinya di pinggangku terlepas dan di kangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolku keluar masuk memeknya dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian Ayu memeluk punggungku makin keras "Om, Ayu mau nyampe om". "Kita bareng ya Yu", kataku sambil mempercepat enjotanku. "Om, gak tahan lagi om, Ayu nyampe om,aakh", jeritnya saking nikmatnya. Kakinya kembali melingkar di pinggangku sehingga kontolku nancep dalam sekali di memeknya. memeknya otomatis mengejang2 ketika Ayu nyampe sehingga bendungan pejuku bobol juga. "Akh Yu, aku ngecret Yu, akh", aku mengerang sambil mengecretkan pejuku beberapa kali di memeknya. Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, Ayu kupeluk sementara kontolku masih tetep nancep di memeknya. Ayu menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an, aku mencabut kontolku dari memeknya.kontolku berlumuran lendir memeknya dan pejuku sendiri. Aku berbaring disebelahnya. "Yu, kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entot", kataku sambil mengelus2 pipiku. "Ayu mo kok tinggal sama om, biar om gak usah repot cari abg kalo pengen *******. Udah tersedia di rumah", katanya sambil tersenyum. Aku diam saja. "Om, Ayu ngantuk dan cape". "Ya udah, tidur ja Yu, besok kita tenmpur lagi". Aku mematikan lampu dan tak lama kemudian kami dah terlelap diranjang yang kusut bertlanjang bulet.

Hari sudah mulai terang ketika kami terbangun. Aku merasa lapar, ayu juga, "Om, Ayu laper om", katanya. "Iya Yu, aku juga laper lagi nih, abis kerja keras sih", jawabku. "Mandi dulu yuk" ajakku. Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, aku kemudian menarik tubuhnya merapat ke tubuhku. Aku duduk di toilet dan Ayu duduk dipangkuanku dan aku mengusap2 pahanya. "Kamu cantik sekali, Yu", rayuku. Tanganku pindah ke bukit memeknya mempermainkan jembutnya yang lebat. Aku bisa melakukan itu karena ayu mengangkangkan pahanya. Tanganku terus menjalar ke atas ke pinggangnya. "geli om", katanya ketika tanganku menggelitiki pinggangnya. Ayu menggeliat2 jadinya. Segera aku meremes2 toketnya."toket kamu besar ya Yu, kenceng lagi", kataku. "om suka kan", jawabnya. "ya Yu, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu", jawabku sambil terus meremes2 toketnya. Aku kemudian mencium bibirnya. Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan, dengan masih bertelanjang bulet, aku menyiapkan sarapan buat kita ber 2. Indomi rasa presiden ja ya Yu". "Ya abis iklannya indomi dipake ma capres kan". "Bisa aja si om, boleh deh, Ayu suka kok apa aja, asal om yang sediain". "Ih manjanya". "Tapi om suka kan Ayu manja2 ma om". "Suka banget Yu". "ayu tinggal ma om ya, boleh ya om". "Nanti om dituduh melarikan anak dibawah umur lagi ma ortu kamu, kan repot kalo dilaporkan polisi sgala. Ayu bole kok kapan aja mo nginep disini". Ayu diem saja, kulihat ada raut kekecewaan diwajahnya. "Jangan kecewa dong sayang, aku buatin dulu ya indomi rasa presidennya". Dia kembali tersenyum. Cantik sekali Ayu, wajahnya yang tanpa riasan sama sekali tampak cantik segar dan muda sekali. aku langung on lagi ngeliatnya. Segera aku menyiapkan sarapan. "Kamu mo minum apaan Yu, ada teh kopi atau susu. Kalo susu mah kamu dah punya ya, besar lagi". "Oom", katanya manja. Aku nyiapin tehm manis ja buat aku dan dia. Setelah indominya mateng, aku tambahin bawang goreng, sedikit kecap asin dan roiko penedap rasa. "Om enak banget indomi bikinan om, kalo dirumah bikinan pembokat gak seenak bikinan om". "Kalo suka ya tambah lagi ya, nanti aku bikinin lagi". "enggak lah om, ni kan ukuran jumbo, semangkok juga ayu dah kenyang". "semalem kan ukuran jumbo yang masuk, dah kenyang juga". "O kalo yang itu masi pengen berkali2 lagi". "Haah, berkali2 lagi". "Iya om, abis nikmat banget si, abis sarapan maen lagi ya om". Luar biasa napsunya ni abg pikirku, ya gak apalah, malah aku bisa nikmati ayu terus2an.

Di kamar, ayu sudah berbaring diranjang. kontolku yang belum diapa2in sudah ngaceng berat. Aku segera mengecup bibirnya, beralih ke lehernya dan kemudian turun ke toketnya. toketnya kuremes2, ayu terengah, napsunya berkobar lagi. pentilnya ku emut2 sambil meremas toketnya. Tanganku satunya menjalar kebawah, menerobos lebatnya jembutnya dan mengilik2 itilnya. "aakh om, pinter banget ngerangsang Ayu", erangnya. Ayu mengangkangkan pahanya supaya kilikannya di itilnya makin terasa. Kilikan di itilnya membuat ayu makin liar. Tangannya mencari kontolku, diremes dan kepalanya dikocok2. Ayu bangkit. kontolku yang tegak berdiri dengan kerasnya. langsung diraih dan dijilati. Pertama cuma kepalanya yang dimasukkan ke mulutnya dan diemut2. Aku meraih pantatnya dan menarik ayu menelungkup diatasku. Aku mulai menjilati memeknya, ayu menggelinjang setiap kali aku mengecup bibir memeknya. Dengan kedua tangan, aku membuka memeknya pelan2, aku menjilati bagian dalam bibir memeknya. Ayu melepaskan emutannya di kontolku dan mengerang hebat, "om aakh". Pantatnya menggelinjang sehingga mulutku melekat erat di memeknya. "Terus om aakh", erangnya lagi. itilnya yang menjadi sasaran berikutnya, ayu makin mengerang keenakan. memeknya makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya ayu udah napsu banget. Cukup lama aku mengemut itilnya dan akhirnya "Om, Ayu nyampe om, aakh", erangnya. "om nikmat banget deh, belum dientot udah nikmat begini om". Ayu memutar badannya kesamping dan berbaring disebelahku. Aku mencium bibirnya. Kemudian ayu kunaiki, kutancapkan kontolku kememeknya dan kudorongnya masuk pelan2, "Om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om, akh", erangnya merasakan nikmatnya kontolku nancep lagi di memeknya. Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk, ketika sudah nancep kira2 separonya, aku menggentakkan pantatku kebawah sehingga langsung aja kontolku ambles semuanya di memeknya. "Om, aakh", erangnya penuh nikmat. aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirnya sampe akhirnya, "Om, Ayu nyampe lagi om, ooh", ayu mengejang2 saking nikmatnya. memeknya otomatis ikut mengejang2. Aku meringis2 keenakan karena kontolku diremes2 memeknya dengan keras, tapi aku masih perkasa.

Kemudian aku mencabut kontolku dan minta ayu nungging. Aku menciumi kedua bongkahan pantatnya, dengan gemas aku menjilati dan mengusapi pantatnya. Mulutku terus merambat ke selangkangannya. Ayu mendesis merasakan sensasi waktu lidahku menyapu naik dari memeknya ke arah pantatnya. Kedua jariku membuka bibir memeknya dan aku menjulurkan lidah menjilati bagian dalem memeknya. Ayu makin mendesah gak karuan, tubuhnya menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, aku dengan cepat mengganti lidah dengan kontolku. Ayu menahan napas sambil menggigit bibir ketika ****** besarku kembali nancep di memeknya. "Om", erangnya ketika akhirnya kontolku ambles semuanya di memeknya. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin cepat dan keras. Ayu kembali mendesah2 saking enaknya. toketnya kuremes2 dari belakang, tapi enjotan kontolku jalan terus. Ditengah kenikmatan, aku mengganti posisi lagi, aku duduk di kursi dan ayu duduk dipangkuanku membelakangiku. kontolku sudah nancep semuanya lagi di memeknya. Ayu menolehkan kepalanya sehingga aku langsung melumat bibirnya. Ayu semakin cepat menaik turunkan badannya sambil terus ciuman dengan liar. Aku gak bosen2nya ngeremes toketnya. Pentilnya yang sudah keras itu kuplintir2. Gerakannya makin liar saja, ayu makin tak terkendali menggerakkan badannya, digerakkannya badannya turun naik sekuat tenaga sehingga kontolku nancep dalem banget. "Om Ayu dah mau nyampe lagi om, aduh om, enak banget", erangnya. Tau ayu udah mau nyampe, aku mengangkat badannya dari pangkuanku sehingga kontolku yang masih perkasa lepas dari memeknya. "Kok brenti om", tanyanya protes.

Ayu kutelentangkan lagi diranjang, aku naiki dia dan kembali kutancepkannya kontolku kedalam memeknya. Dengan sekali enjot, kontolku sudah ambles semuanya. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan cepat. memeknya mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolku, tandanya ayu dah hampir nyampe. Aku makin gencar mengenjotkan kontolku, dan "Om, Ayu nyampe om, akh", jeritnya. Akupun merasakan remesan memeknya karena nyampe. enjotanku makin cepat saja sehingga akhirnya, "Yu..." aku berteriak menyebut namanya dan pejuku ngecret dengan derasnya di memeknya. "Om, nikmat banget ya, lagi ya om", tanyanya. "istirahat dulu ya Yu, kamu kok gak puas2 si, aku cape juga nih nggelutin kamu", jawabku. Aku mencabut kontolku dan terkapar disebelahnya. Tak lama kemudian aku kembali terlelap karena lemes dan nikmat.

Aku terbangun, dah ampir tengah hari. kulihat Ayu masi terkapar dengan lelapnya. Toketnya yang membusung bergerak turun naik seiring dengan tarikan napasnya. Kkinya pada posisi mengangkang sehingga memeknya terkuak diantara kerimbunan jembutnya. Memek yang barusan memberikan kenikmatan tak terhingga bagiku karena jepitan pada kontolku. Memandangi tubuhnya pada posisi menantang seperti itu, napsuku naik lagi, kontolku kembali mulai mengeras. Ayu masih terbaring di ranjang. aku mandi membersihkan diriku, selesai mandi kulihat ayu dah terbangun. "enak banget tidurnya Yu". "Ayu cape banget om, om kok mandi gak ajak2 Ayu". "Abis bobonya pules banget, jadi aku gak bangunin kamu. Dah siang ni, mo cari makan gak, aku laper". "Ayu juga laper om, mi presidennya dah abis buat maen tadi pagi, kudu diisi batere baru ni, pasti om masi mau maen ma Ayu lagi kan". "Tau aja kamu, dah mandi sana". "Ayu gak bawa ganti om, masak pake baju yang semalem". "Mo pake bajuku, kegedean gak". Ayu tubuhnya imut, sehingga kalo pake pakeanku pastinya lah kedodoran. "Gini deh, abis mandi ya terpaksa kamu pake lagi baju itu. Aku anter kamu pulang buat tuker baju, baru kita pergi cari makan". "Ayu tapi masi mo disini om". "Boleh, kamu boleh ja disini selama kamu mau, tapi kan kamu gak mo pake baju yang semalem". Ayu segera masuk kamar mandi membersihkan diri, selesai mandi dia mengenakan pakean yang semalem, kulihat dalemannya cuma dimasukkan kantong plastik. "Yu om, buruan, gatel2 ni, pake baju yang esemalem". Rumah Ayu gak jauh dari apartmentku. "Om, brentinya jauhan dari rumah ya, ntar keliahatan ma pembantu lagi Ayu om anter pulang". Aku berhenti dibawah pohon rindang, Ayu segera menenteng kantong plastik yang berisi dalemannya menuju rumahnya. Cukup lama aku menunggunya, dia keluar lagi cuma bercelana pendek dan memakai tanktop. toketnya yang membusung nampak sangat menonjol. Aku dah pengen menggemasi toketnya itu. "Kamu tu seksi sekali deh Yu, pake apa aja tetep aja seksi dan cantik". "Kalo gak pake apa2?" "Wah lebi lagi, merangsang. Kamu mo makan apa?". "Terserah om aja, abis makan Ayu om makan lagi kan". "So pasti lah, kam kata kamu kita mo isis bensin buat ronde berikutnya". aku menuju ke mal yang terdekat dari tempat itu. Kit puter2 saja disana mencari makan. "Yu kamu mo aku beliin pakean?" "Gak ah om, pakean Ayu dah selemari dirumah". Akhirnya aku mengajak Ayu makan pasta di satu resto pasta Itali. Ayu doyan banget makan pasta, dia makan semua yang aku pesan dengan lahapnya. "Wah ngisi bensinnya banyak banget Yu". "Biar siap om kerjain lagi".
Pulang makan, ayu berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya. "Yu, aku dah napsu lagi liat badan kamu", kataku. Langsung Ayu melirik daerah kontolku, kelihatan sekali sudah mulai ngaceng karena kelihatan menggelembung. Aku mengelus2 punggungnya, terus tanganku pindah mengelus pahanya, merayap makin dalam sehingga menggosok memeknya dari luar celana pendeknya. "Gak berasa om, lepasin dong pakean Ayu". Aku membuka kancing celana pendeknya dan kulorotkan, Ayu membantu dengan mengangkat pantatnya keatas. Ayu mengangkangkan pahanya sehingga jariku menggosok2 belahan memeknya dari luar cd. "Ssh om", erangnya. terus saja aku mengelus belahan memeknya dari luar cd nya. Aku mulai menjilati pahanya, jilatanku perlahan menjalar ketengah. Ayu hanya dapat mencengkram sprei ketika merasakan lidahku yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir cd nya yang kusingkirkan dengan jari, lalu menyentuh bibir memeknya. Bukan hanya bibir memeknya yang kujilati, tapi lidahku juga masuk ke liang memeknya. Aku terus mengelus paha dan pantatnya mempercepat naiknya napsunya. Sesaat kemudian, aku melepas cd nya. Kembali terpampang dengan jelas .memeknya yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Aku mendekap tubuhnya dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut aku membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut yang lebat. Sementara tanganku yang satunya mulai naik ke toketnya, menyusup ke dalam tanktopnya, kemudian kebalik branya kemudian meremas toketnya dengan gemas. "Yu, toket kamu besar dan keras. Jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu besar ya" kataku dekat telinganya sehingga deru nafasku menggelitik. Ayu hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifnya. Aku makin getol, jari-jariku kini bukan hanya mengelus memeknya tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, tanktop dan branya dah kulepas sehingga aku dapat melihat jelas toketnya dengan pentil yang sudah mengeras. Tak lama kemudian cd nya pun menyusul kulepaskan, ayu dah tlanjang bulet siap menampung kontolku lagi didalem memeknya. Ayu merasakan ****** keras di balik celanaku yang kugesek-gesek pada pantatnya. Aku sangat bernafsu melihat toketnya yang montok itu, aku meremas-remas dan terkadang memilin-milin pentilnya. Ketika aku menciumi lehernya, nafasku sudah memburu, bulu kuduknya merinding waktu lidahku menyapu kulit lehernya disertai kecupan. Ayu hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasanku pada toketnya mengencang atau jariku mengebor memeknya lebih dalam. Kecupanku bergerak naik menuju mulutnya meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui. Bibirku akhirnya bertemu dengan bibirnya menyumbat erangannya, aku menciuminya dengan gemas. Aku bergerak lebih cepat dan melumat bibirnya. Mulutnya mulai terbuka membiarkan lidahku masuk, aku menyapu langit-langit mulutnya dan menggelitik lidahnya dengan lidahku sehingga lidahnya pun turut beradu dengan lidahku. Kami larut dalam birahi, aku memainkan lidahku di dalam mulutnya.

Setelah puas berciuman, aku melepaskan dekapannya dan melepas pakeanku. Maka menyembullah kontolku yang sudah ngaceng dari tadi. Ayu tetep saja melihat takjub pada kontolku yang begitu besar dan berurat, "Om, Ayubelum pernah melihat ****** sebesar dan sepanjang ****** om". Ayupun pelan-pelan meraih kontolku, tangannya tak muat menggenggamnya. "Ayo Yu, emutin kontolku" kataku. Kubimbing kontolku dalam genggamanku ke mulutnya. ayu terus memasukkan lebih dalam ke mulutnya lalu mulai memaju-mundurkan kepalanya. Selain mengemut Ayu mengocok ataupun memijati biji pelirnya. "Uaahh.. ennakk banget, kamu udah pengalaman yah" ceracauku menikmati emutannya, sementara tanganku yang bercokol di toketnya sedang asyik memelintir dan memencet pentilnya. Tangan kananku tetap saja mempermainkan memek dan itilnya. Ayu menggelinjang gak karuan, tapi kontolku tetap saja diemutnya. Ayu hanya bisa melenguh tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontolku yang besar. "Yu, kita mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek kamu lagi", kataku.

Aku menelentangkan Ayu, aku mengambil posisi ditengah kangkangannya, kontolku yang besar dan keras kuarahkan ke memeknya yang sudah makin basah. Ayu menggeliat2 ketika merasakan betapa besarnya ****** yang menerobos masuk memeknya pelan2. memeknya berkontraksi kemasukan ****** gede itu. "Yu, memek kamu peret banget", kataku sambil terus menekan masuk kontolku pelan2. "abis ****** om besar sekali. Memek Ayu baru sekarang kemasukan yang sebesar ****** om, masukin terus om, nikmaat banget deh rasanya", jawabnya sambil terus menggeliat. Setengah kontolku telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolku telah ada di dalam memeknya. Ayu hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena enjotannya makin lancar. Terasa memeknya mengencang meremas kontolku, nikmat banget deh. Tangankua mulai bergerilya ke arah toketnya. toketnya kuremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolku di memeknya. Ayu hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, Pinggulnya mengikuti goyangan pinggulku. kontolku terus saja kukeluar masukkan mengisi seluruh relung memeknya. Sambil mengenjotkan kontolku, aku mengemut pentilnya yang keras dengan lembut.Kumainkan pentil kanan dengan lidahku, namun seluruh permukaan bibirku membentuk huruf O dan melekat di toketnya. Ini semua membuat ayu mendesah lepas, tak tertahan lagi. Aku mulai mempercepat enjotannya. Ayu makin sering menegang, dan merintih, "Ah... ah..." Dalam enjotannya yang begitu cepat dan intens, ayu menjambak rambutku, "Aaahhh om, Ayu nyampee," lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutnya. Ayu udah nyampe. Tangannya yang menjambak rambutku itu pun terkulai lemas. Aku makin intens mengenjotkan kontolku. Bibirnya yang tak bisa menutup karena menahan kenikmatan itu pun kulumat, dan ayu membalasnya dengan lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kananku tetap berada ditoketnya, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan pentilnya. Terasa memeknya mencengkeram ****** gedeku. "Uhhh," aku mengejang. Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolku menghujam keras ke dalam memeknya, mengiringi muncratnya pejuku. Tepat saat itu juga ayu memelukku erat sekali, mengejang, dan menjerit, "Aahhh". Kemudian pelukannya melemas. Ayu nyampe untuk kedua kalinya, namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya pejuku.
Setelah dengusan napas mereda, aku mencabut kontolku dari memeknya dan terkapar disebelahnya. "om, ****** om lemes aja udah gede, gak heran kalo ngaceng jadi gede banget. Bener kata temen Ayu, makin gede ****** yang masuk, makin nikmat rasanya", katanya. "memangnya ****** cowok kamu kecil ya Yu", tanyanya. "Gede sih om, tapi gak segede ****** om, tapi nikmat banget deh", jawabnya sambil menguap. Tak lama kemudian ayu kembali terlelap. Ayu terbangun karena hpnya bunyi, sms dari Ana rupanya, ngingetin kalo mereka akan kumpul malem ini untuk blajar bersama. "Dari sapa Yu". "Ana om, ngingetin buat blajar bersama di tempat Ana malem ini. Udahan deh nikmatnya ya om, kapan Ayu ngerasain nikmat kaya gini lagi om". "Kapan aja kamu mau, aku siap kok Yu, aku juga nikmat banget deh ngentotin kamu. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entotin". Ayu bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. Gak lama kemudian dia sudah keluar dari kamar mandi dan giliranku untuk membersihkan diri. Setelah rapi berpakaian, aku mengantarkan Ayu kembali ke rumahnya, Ayu mengambil buku2 yang diperlukan untuk belajar bersama, aku mengantarkannya ke tempat Ana. "Om, nanti jam 9an jemput Ayu lagi ya, Ayu masi pengen ngerasain nikmat ma om lagi, bole ya om". Wah hebat banget ni akak, gak ada puasnya. "Ya deh, nanti aku tunggu kamu disini ya, aku sms kamu deh kalo dah sampe". "Nanti Ayu sms om juga deh kalo dah mo selesai blajarnya, biar om gak nunggu kelamaan. Kalo dah malem kan jalannya gak macet om ke tempat Ana".

Jam 9, aku dah standbye deket tempatnya ana, ayu dah sms aku beberapa waktu yang lalu ngasi tau bahwa dia dah selesai blajarnya. Aku mengajak ayu ke pantai, menikmati udara laut yang segar. Bosen kalo ditempatku terus. "Kamu dah makan Yu". "Udah om, om dah makan". "Ya udah dong sayang". "Ih om mulai deh nggombalin Ayu, pake sayang2an segala. Kok kita kesini si om, Ayu kan pengen ngerasain nikmat lagi ma om". "Bosen ditempatku terus Yu, kita ke motel aja yuk, deket sini ada kok". Aku langsung mengrahkan mobil menuju ke motel. Mobil masuk garasi dan petugas menutup rolling doornya. Aku menggandeng Ayu naik ke lantai 2. Gak lama kemudian petugas menagih biaya kamar, aku membereskannya. Ayu heran melihay banyaknya kaca sekeliling ruang dan dilangit2. "Buat apa kaca sebanyak ini om". "Kan sensasinya beda Yu, lagi maen sembari melihat kita yang lagi maen". Ayu membuka pakaiannya dan hanya mengenakan daleman yang tipis berbaring diranjang, akupun segera melepas pakaianku meninggalkan cd nya saja dan berbaring disebelahnya. kemudian aku mulai meremas-remas pantatnya dengan gemas. setelah itu tanganku mulai menyusup ke dalam cdnya dan meremas kembali pantatnya dari dalam. Kemudian, aku mengangkat satu kakinya dan menahannya selagi tanganku satunya meraih memeknya. "Ohh.. om," rintihnya. Jariku dengan lincah menggosok-gosok lubang memeknya yang mulai basah. Nafasnya juga mulai cepat dan berat. Aku membuka cdnya dan membuka lebar-lebar pahanya sehingga memeknya terpampang lebar untuk dijelajahi oleh tanganku. dengan sigap tanganku kembali meraih memeknya dan meremasnya. Aku menjilati telinganya ketika tanganku mulai bermain diitilnya. Napsunya sudah tak tertahankan lagi. Ayu mulai mendesah-desah tak keruan. Jilatan maut di telinganya menambah nafsunya. Aku terus menekan-nekan itilnya dari atas ke bawah. ayu meracau tak karuan. "Ahh.. Shh.. om" desahnya bernafsu. Jariku dengan lihai mengggosok-gosok dan menekan itilnya dengan berirama. desahannya berubah menjadi rintihan kenikmatan. Tak sampai 15 menit kemudian, ayu nyampe. "om, nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat," desahnya, tangannya meremas tanganku yang sedang bermain di itilnya dengan bernafsu. Aku merentangkan kedua pahanya. Kujilat bibir memeknya, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuh Ayu. Jilatanku menjalar ke itilnya, kugigit lembut itilnya yang kian merangsang napsunya. Ayu melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh aku untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksinya, aku terus menggesekan jariku di liang memeknya yang sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, ayu pun mendesah keras terus-menerus. Ayu meracau tidak beraturan. Kemudian memeknya mengeluarkan cairan deras bening, ayu nyampe untuk kedua kalinya. "om, ooh", lenguhnya.

Aku membuka branya dan meremas toketnya dengan sangat keras. Ayu melenguh sakit, kemudian pentilnya yang menjadi sasaran berikutnya, kupilin dan kucubit pelan. Napsunya kembali berkobar, memeknya kembali membasah, "om, entotin Ayu sekarang, Ayu udah napsu banget om", erangnya. Akupun mencopot cdku, ****** besarku sudah ngaceng berat mengangguk2. Aku menggesekkan kepala kontolku ke bibir memeknya yang sudah basah. Ayu merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahku di memeknya sebelumnya hingga Ayu merintih keras saking nikmatnya. "Ahh! om.. Ohh.. Entotin Ayu" racaunya. Dengan perlahan aku memasukkan kepala ****** ke dalam memeknya, segera aku menyodok-nyodok kontolku dengan kuat dan keras di memeknya. Rasanya nikmat sekali. Aku mendesah terus-menerus karena kerapatan dan betapa enaknya memeknya. kontolku yang panjang dan besar terasa menyodok bagian terdalam memeknya hingga membuatnya nyampe lagi. "om, Ayu nyampe om, aakh nikmatnya", erangnya.

Kemudian aku membalikkan badannya yang telah lemas dan menusukkan kontolku ke dalam memeknya dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat karena terasa lebih menggosok dinding memeknya yang masih sensitif. Akhirnya setelah menggenjotnya selama setengah jam, aku ngecret didalam memeknya. Pejuku terasa dengan kuat menyemprot dinding memeknya. aku menjerit-jerit nikmat dan badanku mengejang-ngejang. Aku dengan kuat meremas toketnya dan menarik-narik pentilnya. Setelah reda, aku berbaring di sebelahnya dan menjilati pentilnya. Pentilnya kusedot-sedot dengan gemas. Aku ingin membuatnya nyampe lagi. Tanganku kembali menjelajahi memeknya, namun kali ini jariku masuk ke dalam memeknya. Aku menekan-nekan dinding memeknya. Ketika sampai pada suatu titik, badannya mengejang nikmat dan aku kembali menggosok-gosok daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. itulah G-Spot. Ayu tidak bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badannya mengejang dan memeknya kembali berlendir. "om nikmat banget deh malem ini", katanya. "Masi mo lagi kan sayang". "Kalo om masi kuat ya mau aja".

Aku mencium bibirnya. ayu menyambut ciumankua dengan napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan liarnya. Sebelah kakinya ngelingker di pinggulku supaya lebih mepet lagi. Tanganku mulai main, menjalari pahanya. Tanganku terus menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahanya. memeknya kugelitik-gelitik. Ayu menggelepar merasakan jari-jariku yang nakal. Bibir kulepas dari bibirnya. "Hmmhhh...enak, om." jeritnya. jari-jariku tambah nakal, menusuk lubang memeknya yang sudah berlendir dan mengocoknya. Ayu tambah menjerit-jerit. "om...hhh...masukkin ****** om, Ayu udah nggak tahan..hhhh...hhh..." Aku segera memposisikan diatasmya yang sudah telentang mengangkang. kontolku ditancapkan ke memeknya, ayu melenguh keenakan, "om ****** om nikmat banget deh". ****** kudorong lagi sampai mentok. "Om..oohhh..nikmatnya" jeritnya. ****** kukocok keluar masuk memeknya. ayu mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirnya tak henti-henti menyuarakan kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya aku ngecret. Ugh, rasanya enak bener. pejuku berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak didalam memeknya. Ayu sendiri sudah beberapa kali nyampe sampe memeknya mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memeknya membanjir...meleber di paha, betis dan pantatnya. Ayu menggeletak lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya terengah-engah tak beraturan. dia merebahkan badannya di sampingku. "Om, dah waktunya pulang, sedih ya, tapi Ayu besok mesti sekolah lagi, pengen nangis deh om". "Jangan nangis sayang, masi banyak waktu laen kok buat kita berdua", aku menenangkan diri. Setelah bebersih, kita meninggalkan motel dan aku mengantarkan Ayu pulang. Luar biasa hari ini, lemes rasanya aku nggelutin Ayu seharian, tapi nikmatnya top markotop.