Sunday, August 30, 2009

Teman therapisku tersayang

0 comments


Kehidupan seks gw semakin berkembang walaupun saat ini sudah memiliki seorang istri yang notabene bisa memenuhi hasrat birahi karena istripun mau memberikan service seperti blow jobs dan melayani gaya Making love apapun juga. Namun seperti biasa mencari variasi cinta selalu gw lakuin. Sepulang kerja terkadang gw mampir ke panti pijat tradisional maupun ke spa yang lebih lux. Sampai suatu waktu gw lebih suka nongkrong disalah satu spa terkenal di jakarta dan berlangganan dengan salah satu therapis di situ, namanya nia. Entah kenapa gw sampai kepincut dengan dengan nia ini, mungkin karena keahliannya dalam memijat dan tentunya keahliannya dalam bermain cinta. Jujur saja, nia memiliki karakter yang kalem dalam arti setiap gerakan dalam bercinta benar-benar diresapi olehnya dengan diselingi erangan-erangan yang membuat birahi gw meluap-luap. Walaupun sudah berumur, nia memiliki face yang cukup cantik malah kl gw bilang wajah nia adalah ayu, maklum asalnya dari jawa tengah. Bodinya? huih ... gitar spanyol, pinggulnya ..... pantatnya .... bikin ngeces, terutama teteknya ... mantap!
Hubungan gw dengan nia pun berlanjut sampai pada menjadi hubungan yang lebih pribadi dalam arti bertemu di kostnya di jalan mangga besar 3. Konsekwensinya adalah bayarin kostnyalah .... Tempat kostnya cukup enak, seluas 4 x 4 dengan kamar mandi di dalam. Dulu nia kost bersama temannya, namanya sisca, sesama therapis di tempat kerja dia, katanya sisca itu teman akrab senasib sepenanggungan. Gwpun tahu yang mana sisca ini walupun belum pernah masuk dengan sisca ini, anaknya sangat seksi, kulitnya putih dan memiliki tetek yang cukup mantap, maklum sisca ini berasal dari sulawesi utara.
Suatu ketika gw cuti dari kantor (bilang ama istri masuk kerja padahal ke kostnya TTM ... ), hemmm ....mantap nih ... bisa seharian berdua dengan therapisku tersayang. Sesampainya di kostnya, Nia menyambutku dengan senyum manisnya, " kok tumben dateng pagi, ga kerja ya ?" tanya dia " he he ..sengaja cuti sayang ...abis gw kangen nih ama senyuman kamu" speak-speak dewa. "Udah sarapan ko?" tanya nia lagi. Gw jawab seasalnya "Udah sih tapi minum susunya belum ..." "Dasar..!!" sahutnya sambil melempari bantal. "Tuh ...kl mau sarapan lagi ... ada roti .., aku mandi dl ya" katanya sambil melangkah ke kamar mandi " ikut ..ikut .." jawab gw sambil cepat melepas baju dan celana.
Seketikapun gw ama nia berada di kamar mandi. "ko .. sabunin dong punggungnya" "oke sayang ..." sambil menyabuni punggungnya kucium lehernya terus turun kepundaknya ... " hemmmm ..." erangannya, kemudian setelah punggung telah kusabuni sambil memeluk tubuh seksinya langsung kusabuni gudang susunya sambil kuremas-remas ... " hemmm ..nakal ya ... kok ada pentungan yang nusuk-nusuk " katanya sambil berbalik badan dan langsung mengenggam batang kemaluaan gw. "sini sabunnya .. mau bersihin pentungan dulu" suruh nia. Batang kemaluan gw langsung berlumur sabun, nia mulai mengocok perlahan-lahan. "hemm ..tambah gede ama panjang ya .." " heeh ..."sahut gw sambil menahan nikmat. tak lama nia me-HJ batang kemaluan gw, dan langsung menbasuh dengan air dan kamipun saling menyiram air ke badan masing-masing. "nia... langsung yuk " pinta gw " ga mau ah .. ga pake kondom" bantahnya. sialan ....... udah diujung kepala masih inget kondom nih anak. "ya udah handukan cepet ...ga tahan nih " kata gw.
Langsung medan pertempuran beralih ke tempat tidur, langsung gw serbu tetek montok nia, mengeluh geluh sambil meremas tempat tidur " hemm ..hemm ... trus ko ... aduh ... udah ko ... " katanya. gw ga perlu apa kata-katanya, terus meremas dan menyedot puting yang berwarna coklat. " ayo ko ... masukin ... hemm ga tahan .." pinta nia. "ntar sayang ... lagi enak nih ..." " hayu !!!" teriaknya. gw ga perduli! malah langsung beralih ke selangkangan area, " ah ... ko ..." lenguhnya ketika gw menjilat kltorisnya. Puas dengan mempermainkan memeknya, gw langsung pasang kondom ke batang kemaluan, blesss...amblas semua batang kemaluan gw ke dalam memeknya. Sambil meresapi kenikmatan memeknya gw tarik masuk batang kemaluan secara perlahan-lahan. " oh ...oh ... enak ko ... hemmm " racau nia sambil mengigit bibir bawahnya, gw pandang wajah ayunya, hemmmmm .... seksi banget ....sekali-sekali gw genjot dengan cepat " oh! ..ko! "teriaknya. "enak sayang ..." tanyaku. "ko ... cepetin ....terus ko ... hemmm .... mateng gw "katanya. 10 menit berlalu, gw mulai merasakan tanda-tanda mau keluar dan kecepatan piston pun semakin tinggi. " oh .... oh ..... mateng gw!" teriak nia, gw ga tahan lagi, gw peluk dan gw cium bibirnya sambil menekan batang kemaluan dalam-dalam.... nia menaikan pinggulnya seakan tidak mau melepaskan batang kemaluan gw dari memeknya (biasanya kl dia melakukan itu tanda dia mau keluar)aaachhh ... muntah lah lahar putih ...
"aduh ko ... enak banget ... lemes aku" sambil tersengal sengal, gw cabut batang kemaluan gw dari memeknya ..tersisa hanya kondom dengan penuh pejuh.

ps : cerita ini berlanjut ...diantaranya pertualangan gw dengan sisca di kostnya dia ....

Wednesday, August 26, 2009

Temen kost

0 comments
Aku kost didekat jalan raya disebuah kota k, karena tempat kostku dekat rumah sakit jadi banyak perawat yang menjadi tetangga kostku.Tepat di sebelah kamarku ada 2 perawat satu bernama Siti usia 22 th berkulit putih bersih dan rambutnya lurus sebahu, mempunyai teman sekamar bernama Ani usia 21 th kulit kuning langsat.Siti berasal dari kota L sedangkan Ani dari kota S.

Kala itu aku masih menganggur nggak ada pekerjaan. Pagi2 Siti dan Ani baru datang dari rumah sakit,mereka jaga malam rupanya.Siti sehabis mandi langsung tidur , sedangkan Ani keluar mungkin sedang pergi belanja. Aku yang nggak ada kerjaan iseng2 ingin menggoda Siti, aku datangi kamarnya dan kebetulan nggak di kunci. Ketika aku sudah masuk ke dalam kamarnya kulihat Siti sedang tertidur lelap dengan memakai selimut. Pura2 aku memanggilnya sambil menepuk bahunya untuk memastikan apakah Siti benar tertidur lelap sebab katanya Ani kalo Siti tidur susah sekali dibangunkan walaupun disiram dengan air Siti nggak bakalan bangun. Beberapa kali aku mencoba membangunkan ternyata benar Siti susah sekali untuk di bangunkan.

Pelan2 kutarik selimutnya, wow ternyata Siti kalo tidur hanya memakai bra dan cd apalagi bra dan cdnya model bikini yang hanya ditali dipinggirnya dan sekali tarik udah pasti copot. Siti tidur terlentang,pelan2 kutarik tali bra dan cdnya dengan sekali tarik bra dan cdnya terlepas. Aku memandangi tubuhnya Siti yang telanjang bulat itu begitu mulus dan tanpa ada cacatnya. Payudaranya yg bulat dengan puting berwarna pink serta vaginanya bersih tanpa ada bulunya. Penisku udah nggak tahan ingin mencoba, aku lepas pakainku. Begitu aku udah telanjang, kunaiki tubuhnya Siti secara perlahan dan mulai menindihnya. Kucoba mencium bibirnya yang tipis juga warna pink itu perlahan-lahan. kurasakan aroma nafasnya yang harum dan hangat, payudaranya mulai kuremas2 dan putingnya ku kulum serta penisku kugosok2an di bibir vaginanya.

Pelan2 mulai kumasukkan penisku ke dalam vaginanya Siti. Centi demi centi kumasukkan secara perlahan- lahan takut jika Siti terbangun. Namun baru setengah penisku yang masuk ternyata Siti terbangun. Aku kaget namun kukulum bibirnya dengan bibirku supaya nggak teriak dan kutekan dalam2 penisku di dalam vaginaya Siti namun bibirku di gigitnya. Kulepas kulumanku bibirku dari bibirnya dan Siti bertanya: " Mas, memperkosa aku ya?". Aku jadi bingung dibuatnya tapi aku tetap terus menggenjot vaginanya dengan penisku. " Siti, maafin aku ya", pintaku.

Akhirnya Siti mau melayaniku dan mengikuti kemauanku. Aku dan Siti terus bersetubuh hingga kami mencapai orgasme hampir bersamaan tapi Siti mencapai orgasme duluan. Di susul aku kemudian sebelum mencapai orgasme kutanya Siti:" Dikeluarin dimana?". dan Siti bilang "di dalam juga nggak apa2 kok mas". Ku semprotkan spermaku didalam vaginanya Siti sampai tuntas dan kupeluk erat tubuhnya sambil kucium bibirnya dan Siti membalas ciumanku. Ketika kukeluarin penisku dari dalam vaginanya ternyata belepotan campur darah, " kamu masih virgin ya?" tanyaku. " nggak kok orang aku sedang lagi haid kok, abis kamu main embat aja orang yang lagi tidur" kata Siti sambil tersenyum."makanya mas jangan main embat aja" Siti tertawa sambil mengejekku. Siti mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi sedangkan berpakaian dan balik kekamarku.

Sunday, August 23, 2009

Kost pacarku Nina

0 comments


Ini adalah pengalamanku beberapa bulan lalu di tempat kost pacarku Nina. Aku sudah terbiasa keluar masuk di tempat kost itu baik itu bersama Nina atau sendirian. Kadang aku juga nginep kalau kemalaman. Kost ini memang nggak ada yang ngawasi, pemiliknya hanya datang sebulan sekali ambil duit.

Suatu hari aku datang ke kost Nina, sialnya pas saat itu Nina sudah keburu pergi ke Bromo bersama teman kuliahnya. Dalam hatiku aku mengumpati si Nina yang nggak lagi pamit kek atau ngasih tahu seperti biasanya. Mentang-mentang dia ada yang naksir lagi trus aku mulai nggak dianggap lagi.

Sore itu iseng-iseng aku nyalakan komputer di kamar Nina, ntar biar aku masukin virus makro-nya MS-Word lagi biar ilang semua ketikan dia. Tapi aku main DOOM dulu biar medongkolku agak berkurang. Belum lima belas menit aku main tiba-tiba pintu kamar yang nggak aku kunci terbuka. Eva dengan celana pantai dan kaos dagadunya sudah menerombol masuk ke kamar Nina. Waduh aku kena jadi sembur monster Doom deh.

"Hai mas,… sedang apa ?" si Eva teman sekost nya Nina datang, wah si Eva nih pasti minta tolong ngetik lagi.
"Minta tolong dong mas,…" pintanya sambil berganyut di daun pintu. Aku pura-pura nggak mau

"Aduh,.. aku bener-bener capek sekarang Va,… kalau kamu sendiri mau pake komputer ini pake aja" Eva memonyongkan bibirnya, aku tahu dia nggak lancar ngetik maklum nggak sering make komputer.
"Tolonglah mas,… aku nggak bisa ngetik lancar nih apalagi ini banyak rumusnya, bisa-bisa dua lembar selesai dua hari ". Memang sih kalo MSWord pake rumus mesti klak-klik terusan ngerjakannya.

"Kamu bawa ke rental saja deh, ntar disana ada kok yang mau ketikin".
"Penuh,… besok sudah harus dikumpulin" jawabnya singkat.
"Duh mahasiswa, kebiasaan pake acara dadakan tuh,… Oke aku ketik tapi nanti kamu harus pijitin aku. Bagaimana ?" aku mengajukan penawaran.
"Nanti kalo ketahuan Nina ?" Eva memandang langit-langit dan aku memandangi pahanya.
"Enggak,… kan Nina lagi ke Bromo"

Singkatnya penawaranku diterima dan aku langsung ketik naskah punya Eva. Baru dua paragraf aku ketik, aku jadi teringat kalau aku juga pernah ketik naskah semacam ini untuk Nina. So jadi tinggal Copy dan Paste lalu Edit sedikit dan selesai.

"Di print sekalian nggak nih Va ?" tanyaku pada Eva yang malah asik bolak-balik majalah punya Nina.
"Lho kok cepet sekali, nggak ada yang salah ketik apa ?" ia bangkit dan mendekat ke arah monitor memeriksa naskah itu. Eva agak membungkuk membaca hasil ketikanku di monitor. Eh ada kesempatan baik, leher kaosnya jadi turun dan aku bisa melirik tetek milik Eva. Luar biasa, sekilas saja aku bisa pastikan tetek milik Eva masih kencang.

"Eh nakal ya,…" aduh ketahuan deh. Eva segera bangkit dan menutup leher kaosnya. Aku nyengir-nyengir saja. Tapi dia nggak serius tuh marahnya, Eva malah senyum-senyum malu sambil memaksakan diri melotot.
"Ntar aku bilangin Nina lho, mas suka ngintip" ancamnya lagi.
"Ah bukannya kamu yang suka ngintip kalo aku pas tidur sama Nina", aku balikan kata sambil menyalakan printer. Memang Eva pernah ketahuan ngintip pas aku sedang minta jatah biologis sama Nina.

"Nih " empat lembar naskah itu sudah tercetak dan aku serahkan sama Eva.
"Trims ya mas,…. Jadi nggak pijit nya ?"
"Oh ya jadi dong,…"

Aku tiduran di ranjang dan Eva memijiti punggungku. Pintu aku tutup tapi nggak aku kunci. Aku melepaskan baju yang aku pakai, aku bilang takut kusut. Pijatan Eva terasa enak sekali malah seperti sudah prof. Dari leher sampai pinggang diurut dengan seksama.

"Va,… kamu cerita sama Budi (pacarnya Eva) nggak ?" tanyaku membuka kebisuan.
"Cerita apa ?"
"Tentang yang kamu intip itu"
"Ah ya enggak dong "
"Bener ?"
"Iya,..!!!"

Dua puluh menit aku dipijitin sama si Eva lalu dia mengeluh capek. Aku menawarakan diri untuk gantian pijit.

"Ah enggak ah, geli,…".
"Tapi enak lho Va percaya deh" mulanya dia nolak tapi akhirnya mau juga. Aku bangkit sambil aku geser dia untuk naik ke ranjang. Aku pijit mulai dari lehernya lalu turun ke punggung dan pinggang. Aku perhatikan paha bagian belakang Eva mulusnya bukan main, putih lagi.

"Va kamu pernah nggak main sama Budi ?" aku beranikan diri untuk masuk ke dalam topik yang rada ngeres.
"Main apaan ?"
"Main kayak aku sama Nina"
"Ehm,… mulai aneh-aneh ya,…"
"Cuma nanya kok "
"Kalo pernah kenapa dan kalo belum pernah juga kenapa ?"
"Yah nggak apa-apa, cuma pingin tahu aja, kamu tahu aku sama Nina, aku juga kepingin tahu kamu dengan Budi"
"Nggak ah,… nggak aku jawab"
"Ah berarti pernah nih"
"Lho kok bisa ambil kesimpulan?"
"Iya biasanya kalo belum pernah pasti jawabnya tegas belum"
"Terus, kalo aku sudah pernah main sex begitu sama Budi kenapa juga"
"Yah,… barangkali,…." Aku sengaja nggak nerusin kata-kataku.
"Barangkali apa ?!"
"barangkali aku boleh coba"
"Ah nggak mau,…."
"Kenapa,…"
"Aku takut, punya mas besar sekali"
"Justru yang besar itu yang enak tahu "

"Ah masak ?" Eva memutar badannya dari yang tadinya telungkup jadi telentang. Aku nggak buang waktu lagi, aku segera menindihnya. Eva gelagepan ketika aku serang teteknya yang membuat aku penasaran dari tadi. Aku ciumi lehernya sampai dia terengah-engah kehabisan nafas. Ketika aku dapatkan bibirnya tanganku mulai melepasi kaos dan celana pantai sekalian cd-nya. Aku tangkap gundukan daging di selangkangannya dan dengan jari tengahku aku gosok lipatan dagingnya yang sudah becek dengan lendir. Eva jadi Ahhh uhhhh sambil menggelinjang ke kanan dan ke kiri.

Tiba tiba Eva jadi buas, ia mendorong tubuhku dan duduk diatas perutku membelakangi aku. Dengan terburu-buru ia melepaskan ikat pinggang celana yang aku pakai. Aku ngeri takut kalau resleting celanaku makan korban. Dan sebentar saja Eva sukses menurunkan celana yang aku pakai sebatas lutut. Dan bongkahan daging yang sedari tadi sudah membengkak diselangkanganku menyembul keluar. Eva meremasnya kuat-kuat sebelum ia memundukkan pantatnya ke arah mukaku dan "slup" bongkahan dagingku itu sudah masuk dalam mulutnya. Nggak nyangka, Eva yang selama ini aku kira diem eh ternyata,…. Boleh juga permainannya.

Aku juga nggak tinggal diam, memiaw Eva yang hampir tanpa bulu itu sudah terpampang didepan mukaku dan aku hisap serta jilati sepuasnya. Lidahku aku julurkan mencoba menerobos ke dalam lobang memiaw Eva. Sejenak ia melepaskan kulumannya dan menengadah sambil merancu "Ehhh lagi mas ehhh terus terus yah yang itu ehhhh" ....

Aku nggak tahan lagi didiemin barangku. Segera aku dorong pantat Eva sehingga ia telungkup lagi dan aku arahkan rudal scottku ke balik pahanya.

"Agak diangkat dikit dong Va" pintaku supaya Eva agak nungging. Ia menuruti sambil membuka selangkangannya lebih lebar. Dan aku mulai membenamkan rudalku dalam memiawnya. Ia meringis dan katanya punyaku lebih besar dari pada milik si Budi. Tapi ketika aku mulai membenamkan lebih dalam lagi Eva melotot dan mengaduh kesakitan. Mungkin karena ia baru pertama kali ini mendapatkan the real penis macam punya aku. Aku diamkan sebentar sambil menenangkan Eva. Kalau gara-gara ini akhirnya di cancel wah rugi dong aku.

Aku mulai pelan pelan menarik dan membenamkannya lagi sampai Eva terbiasa. Nggak seberapa lama kok, lima enam kali memiaw Eva sudah bisa adaptasi dengan punyaku. Meskipun begitu lobang memiaw Eva masih terasa menggenggam batang dagingku erat sekali. Jadi ingat rasanya seperti pertama aku memperawani si Nina dulu. Nggak sampai sepuluh menit Eva sudah kejang melepaskan orgasmenya yang pertama. Ah dasar pemula sih. Aku berhenti sejenak disaat aku sudah sampai pada tujuh puluh lima persen hampir orgasme.

Aku bangkitkan lagi gairahnya dengan meremas kedua puting tetek Eva dari belakang. Berhasil, Eva mulai menggoyangkan lagi pantatnya dan aku nggak buang waktu lagi, aku segera mengayunkan ke depan dan kebelakang mengimbanginya. Eva orgasme sampai empat kali sebelum yang kelimanya aku dan Eva orgasme bareng-bareng. Aku hamburkan semua spermaku dalam memiaw Eva yang berdenyut kuat dan aku tertidur.

Aku bangun sekitar pukul setengah sembilan dengan kemaluan masih menancap dalam memiaw Eva. Aku bangunkan dia dan,… asiknya si Eva jadi minta lagi. Malam itu aku ganti ganti style mulai dari frontal, berdiri, doggy style juga dengan duduk diatas kursi. Aku bermalam di tempat kost itu kali ini bukan di kamar Nina tapi di kamar Eva. Aku jadi nggak kesepian lagi meski Nina ke Bromo sampai empat hari dan empat hari itu aku dan Eva menggunakan kesempatan sebaik-baiknya.

Eva pindah kost setelah dua minggu sejak itu. Tempat kost baru Eva sejenis dengan tempat kost sebelumnya bebas keluar masuk. Aku dapat dua jatah satu dengan Nina satu lagi dengan Eva. Terus terang aku lebih suka main dengan Nina yang lebih prof daripada Eva. Beberapa hal yang aku suka pada tubuh Eva adalah memiawnya yang nggak terlalu banyak bulu dan teteknya yang begitu ranum, sedang yang aku suka pada Nina adalah teknik main sexnya yang luar biasa. Sorry nggak sempat aku ceritakan disini, mungkin lain kali. Buat Budi aku minta maaf telah melanggar kebunmu, habis menurut Eva kamu kurang bersungguh-sungguh dan selalu ketakutan dengan kehamilan. Kan ada tekniknya supaya nggak hamil tanpa harus ketakutan ,….

Wednesday, August 19, 2009

RENDEVOUS WITH GIRL WHO EVER REFUSE ME

0 comments
Siang ini, suntuk sekali…
Semua pekerjaan sudah selesai..
Semua voucher yang menjadi tanggung jawabku telah kutandatangani..
Duduk termenung..ku coba membuka-buka daftar telepon yang ada di buku agenda lama, yang baru ketemukan. Tiba-tiba mataku tertuju pada satu nama…..Nike, oh..sudah lama aku tidak berkomunikasi dengannya…

Pikiran ku melayang teringat kejadian beberapa minggu yang lalu saat acara reuni sekolah menengah. Saat itu, aku untuk pertama kalinya kembali bertemu dengan Nike. Tak terasa sudah 10 tahun lamanya, kami tidak bertemu. Nike sekarang sudah menjadi seorang ibu dengan 2 anak….

“Hai Nik, apa kabar nya nih? Kamu masih cantik aja?” ucapku membuka pembicaraan saat reuni… “Eh, Jack, baik…Masa sih?” ucap Nike, “Kamu bisa aja deh…”
“Tinggal dimana loe sekarang?” tanyaku lebih lanjut. “Aku tinggal diBintaro, Seneng deh..kamu dateng juga…” lanjut Nike. “Kan gue udah janji, emang mau dateng….Gue pengen lihat eloe seperti apa sekarang,….” rayu ku lebih jauh. “Gila ya…loe sekarang gede banget,…Loe dateng sendirian? Tanya Nike. “Iya eui….ngebujang nih…he..he.. ucapku sambil tertawa. “Nah eloe juga dateng sendirian? Laki loe mana? Tanyaku lebih jauh. “Iya, gue dateng sendirian, laki gue jaga rumah lah, Eh…temen-temen udah pada ngumpul tuh didalem, Gabung yuk” ajak Nike. ‘Ayo” ucapku sambil memberi kesempatan pada Nike untuk berjalan sedikit didepan ku.

Malam itu, diacara reuni sekolah, kuhabiskan waktu bersama Nike, mengenang masa lalu kami disekolah…Disela-sela perbincangan, sesekali kulontarkan kata-kata pujian tentang kecantikannya dan senyumnya yang menawan. Dua hal itu yang menjadi alasanku untuk berusaha mendekati Nike semasa disekolah. Satu hal yang terbahas secara serius, tentang hubungan kami berdua. “Kenapa sih eloe dulu ngejauhin gue…terus ngediemin gue..ampe lama lagi…” Tanya Nike kepada ku…”yang mana ya nik? He..he..’canda ku seakan-akan lupa akan kejadian itu. Ya, dulu memang aku menjauhi nike, setelah dia memintaku untuk sekedar menjadi teman saat kunyatakan cintaku kepadanya. “itu loh…kamu kan enggak mau ngomong ama aku…sesudah kamu nembak aku? Aku sampai bingung…ada apa ya?,…ucap Nike menegaskan kisahnya. “Oh…ya mungkin saat itu aku kurang dewasa…, emangnya kenapa? Kan sekarang kita sudah biasa lagi…” ucapku. “Tapi aku masih sayang loh..sama kamu,…”rayu ku. “masa sih?” tanya nike… “Eh…Nike,…masih cantik aja neng…” ucap Monik yang baru datang….menghentikan pembicaraan kami.

Sejak malam itu, aku sering terbayang tentang Nike. Dan aku belum berkomunikasi dengannya kembali. “Ah…telp Nike aja deh..”pikirku. kuhubungi No Hpnya dari kantor….”Hallo, Nike, apa kabarnya?” ucapku memulai pembicaraan. “Siapa neh?” tanya nike…”Udah lupa ama suara ku? Ini lho..kekasih mu” goda ku…’Jack yah?...eh..apa kabar jack, tanya nike melanjutkan pembicaraan…’Aku baik-baik aja nik…lagi suntuk nih..kangen berat ama Nike….’rayu ku lebih lanjut. Ah…dasar gombal….masa kangen telponnya baru sekarang? Dari dua minggu yang lalu gak pernah telp kok…..tegas Nike. ‘Ya,..aku gak berani telp kamu..takut kaloe nanti bunga cinta ini tumbuh lagi dihatiku….’ Goda ku lebih jauh.. “Emang, bunganya masih ada?” tanya Nike…
‘Ya, masih ada’ tegasku…’dan tetap akan ada dihati ini forever’ rayu ku…”uh..gombal” ujar nike..
Dan kami pun tertawa. Pembicaraan berlanjut, dari tentang reuni hingga masa lalu kami… Dan nike juga bercerita tentang kehidupan keluarganya. Dia merasa lelah, sebagai istri karena harus mencari nafkah untuk keluarganya. Suaminya sekarang tidak bekerja…sehingga otomatis hanya mengandalkan dirinya untuk menghidupi 2 orang anak. Tak terasa hampir 30 menit kami berbicara ditelpon.

“Eh, nike…Sore ini loe ada acara gak?” tanyaku kepada nike. ‘Gak ada, kenapa? Mau ngajak nonton?” tantangnya. ‘Ayo, udah lama juga nih kagak nonton, mau gak?” jawabku bersemangat.
“Boleh…tapi loe jemput gue ya…dan pulangnya loe nganterin gue” pintanya. “Ok, nanti gue jemput eloe jam 4.30 ya…”tegas ku. Jam kerja nike memang sampai jam 4.30 sore. “Ok..gue tunggu ya, see you at 4.30….” ucap nike. “ok, bye” ucapku sambil mematikan telpon ku. Tak sabar aku menunggu jam 4.30, rasanya lama sekali. Kulihat jam ku, baru menunjukan jam 3.15. Akhirnya kuputuskan untuk mengontrol kerja anak buah ku.

Jam 4.00, kubergerak menuju kantor Nike, dengan menggunakan mobil CRV kesayangan ku. Dalam waktu 1 jam aku sampai dikantor nike, dan nike telah menunggu didepan lobby. “Eh..kok lama amat? Tanya nike begitu masuk ke dalam mobil. “Iya nih…tadi macet banget di pondok indah. Yah..jadi terlambat deh. Jadi mau nonton? Tanyaku. “Mau nonton yang jam berapa? Wah nanti aku kemaleman dong pulangnya, kita makan aja gimana? Tegas nike. “Ok, gak masalah. Aku tahu tempat makan yang enak dan suasananya agak santai. Kamu seneng gak makanan Sunda? Tanyaku. “Boleh…dimana?’tanya nike. “Tapi agak jauh dikit, masalah gak? Kita ke daerah Lido aja yuk? Disana ada Gurame bakar yang enak, gue lagi pengen makan gurame nih..” pintaku. “Wah..nanti kemaleman gak? Nike agak ragu. “Tenang aja..nanti gue anterin loe pulang…”rayu ku sambil menenangkannya. “ok deh..”jawab nike. Sepanjang perjalanan kuputar lagu-lagu kesayangan Nike, dan Nike tak henti-henti menikmati lagu sambil ikut bernyanyi sesekali. Nike terus bercerita mengenang masa-masa disekolah kami. Dan sesekali kusempatkan untuk memuji dan merayu nike dan membuka kenangan lama ku ketika jatuh cinta padanya.

Sesampai di Lido, suasana relatif sepi, mungkin sudah cukup malam, jam sudah menunjukan jam 7.00. Kupilih saung yang relatif agak jauh dan temarang…agar suasana lebih romantis. Setelah memesan beberapa menu, kami kembali berbincang-bincang. Nike duduk dekat disebelah ku. “aku lelah deh jack” ucap nike sambil agak duduk selonjoran…segera kutangkap badannya nike, kubiarkan dia bersender didadaku…”ya udah..istirahat aja dulu…sebentar lagi makanannya datang kok…”ujarku sambil menikmati wangi tubuh dan rambut Nike. “Jack, kamu beneran masih sayang ama aku?”tanya Nike. “Iya, kenapa Nike?” tanyaku. “Enggak, aku enggak nyangka kaloe ada orang yang sayang sedemikian dalam sama aku, aku sekarang udah punya 2 anak lho jack” tegas Nike. “terus kenapa? Emang gak boleh sayang ama kamu?”tanyaku. “Boleh aja sih…tapi akukan sekarang udah jelek, sudah tua,”ucap nike memelas. Kubelai rambut nike, sambil mencium rambutnya “Kamu itu masih Cantik, senyum mu masih sama spt yang dulu, aku enggak bohong loh..beneran kamu masih cantik” rayu ku. “ah..kamu itu bisa aja” ucap nike sambil menatapku manja dan mencubit mesra perutku.

Tidak berselang lama, pelayan datang membawa makan pesanan kami. Kuambil piring dan setangkup nasi kedalam piring, kuberikan kepada Nike. Kupilih daging-daging ikan terbaik, untuk nike. Nike tersenyum manja dan menikmati makan yang kuberikan. Selesai menyantap hidangan, nike kembali menatapku. “Makasih ya Jack, kamu baik sekali sama aku” ucap Nike. Aku tersenyum menatap Nike. Tatapan kami beradu dan rasa mulai terpaut. Jarak diantara kami tidak jauh, dan kuberanikan diri untuk mencium nike. Nike diam, membiarkan diriku mencium bibirnya. Sekecup, kemudian kutatap wajahnya, dia tersenyum. Kupeluk dirinya, dia diam menikmati. Kembali kuberanikan diri untuk mencium bibirnya, dan kali ini dia membalas dan ikut menikmati. Sesaat kami terdiam. Kemudian nike menyandarkan kepalanya didadaku. “Jack, aku merasa damai didekat mu” ucap Nike. “Aku juga Nike” jawabku sambil memeluk Nike. Tangan kulingkarkan didadanya, menekan buah dadanya. Dia tetap diam, matanya terpejam. Keberanikan diri kembali untuk mengecup bibirnya, dia membalas. “Jack, Aku sayang sama kamu” ucap Nike. “Aku juga Nike” ucapku sambil kembali mengecup bibirnya. Perlahan kugerakan tangan ku mengusap lembut buah dadanya. “Aaaah…”nike memelas.. “Jack,..” Nike berucap lembut. Kuteruskan kegiatan mengusap lembut buah dadanya, sambil sesekali memeras. Kucoba untuk membuka kancing bajunya, agar tanganku dapat merasakan buah dadanya secara langsung. Nike terus mencium dan menghisap lidahku. Perlahan tanganku dapat menyentuh buah dadanya, kuelus dengan perlahan, kuremas dengan penuh kasih sayang. “Oh, jack…jangan disini ya, gak enak dilihat ama orang” pintanya, sambil melepaskan tanganku. Kemudian dia membenahi bajunya. ‘Kita, jalan-jalan keatas ya (Puncak)’ ajak ku. Nike hanya mengangguk pelan, mengiyakan permintaan ku.
Kupacu CRV ku, kearah puncak. “Jack, kita ke US# hotel aja yuk…biar enak bisa ngobrol dikamar” pinta nike. Aku sedikit kaget, namun cepat ku jawab dengan anggukan. “Kamu gak masalah pulang agak malam? “ tanyaku. “Enggak, aku sudah biasa pulang malam kok.” Ucap Nike.

Sesampai di US# hotel, kupesan sebuah kamar dengan tarif untuk 8 jam, sekalian kupesan beberapa makanan kecil dan minuman. Sesampai dalam kamar, Nike langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur. Sementara ku menyalakan televisi dan mencari program televisi. Setelah pelayan hotel datang membawa pesanan kami, pintu aku kunci. Kududuk di pinggiran tempat tidur disebelah Nike. Maklum dihotel ini hanya ada kursi, tanpa sofa. Nike bangun dan bergerak menuju kamar mandi. Sekembali dari kamar mandi, dia naik ke tempat tidur dan duduk menyandarkan kepalanya didadaku. Ku peluk dia, ku usap dan belai rambutnya, sambil menikmati acara televisi. Tak ada kata, hanya diam. Kemudian nike menatap dan mencium ku. Aku respon ciumannya, ku lumat bibirnya. Tanganku, bergerak membuka setiap kancing bajunya sambil sesekali meremas dan mengelus buah dadanya. Perlahan bajunya terbuka, branya kutanggalkan. Kini buah dadanya terbuka, dan untuk pertama kalinya kumelihat buah dadanya. Terus ku remas dan ku elus buah dadanya, diantara ciumannya yang terus membara. “Jack, aku sayang kamu” ucap nike sesaat melepas ciumannya. “Aku juga sayang kamu nike” ucapku sambil kembali menciumnya. Kucium bibirnya, dan terus kulanjutkan dengan mencium buah dadanya. Kini nike telah duduk diatas paha, berhadapan denganku. Dibiarkannya aku meremas dan mengelus buah dadanya. Sedikit dia tegak, memintaku untuk mencium dan menghisap buah dadanya…”aaaah……aaaaaaah….jack” lenguh bibir nike sambil memeluk erat kepalaku yang sedang menghisap buah dadanya.

“Jack, Aku sayang kamu” racau Nike. Kini tanganku bergerak kearah belakang, mengelus dan meremas pahanya yang jenjang. Tangan ku terus bergerah menuju ke arah yang lebih dalam…”Jack….aaaaah….ooh…jack” Nike terus meracau. “Jack, Make love with me, Jack” pinta Nike. “Show me how U love me Jack” Tanganku terus bergerak, kini kucoba melepas rok mininya. Perlahan kubuka kancing pengait rok dan kuturunkan resleting roknya… Nike berhenti mencium ku dan bergerak turun dari tempat tidur. Perlahan dilepas baju, bra, dan roknya yang telah terbuka. Hanya celana dalam pink yang masih melekat menutupi kemaluannya. Nike bergerak menghampiriku yang masih duduk dipinggir tempat tidur. Satu tanganku menyentuh pinggangnya dan satu lagi bergerak mengelus dan menyentuh seluruh tubuhnya yang putih, sementara itu dia membuka satu demi satu kancing bajuku.

Kemudian dia memintaku berdiri dan kami kembali berciuman. Tangannya bergerak menuju celanaku, dibukanya ikatan gasper dan kancing celanaku. Tangannya menelusup masuk kedalam celanaku, berusaha meraih kemaluanku dan meremasnya dengan manja. Resleting celanaku bergerak turun dan bersamaan dengan itu, celanaku melorot turun. Dengan perlahan Nike bergerak turun mencium dada, perut, dan terus bergerak turun. Sesampai didaerah kemaluanku, dia diam sejenak kemudian tangannya bergerak mengeluarkan kemaluanku dari balik celana dalam. Digenggamnya, sambil di kocok perlahan. CD ku diturunkan, kemudian dengan perlahan, dia mencium penisku. Dicium ujung kemaluanku, kemudian bergerak mengulumnya. Tangannya terus bergerak mengocok pelan kemaluanku. “Ooooooooooooh, nike sayang……”lenguh ku.

Setelah 2 menit, menghisap dan mengulum kemaluanku, nike bergerak naik. Kini tangan nike, memeluk leherku. Kupeluk nike dan kugendong, kurebahkan diatas tempat tidur. Kubergerak menciumnya, sambil meremas dan mengelus buah dadanya. “Jaaaaaaack…..” ucap nike pelan. Kuarahkan ciumanku ke buah dadanya. Kumainkan lidahku diputing buah dadanya. “Ooooooooooh Jack,…” ujar nike. Terus kuhisap buah dadanya, tanganku bergerak menuju kemaluannya. Kubelai lembut kemaluan nike yang masih terbalut celana dalam. Aku berdiri, kemudian melepaskan celana dalam yang masih terpasang mengganggu itu.

Kutatap kemaluannya yang masih indah, dalam hatiku “gila..anaknya udah 2, kemaluannya masih bagus….Luar biasa”. Nike sepertinya sadar,” Ada apa Jack?” tanyanya menyadarkanku.
“Enggak,….vaginamu cantik dan wangi” ucapku sambil bergerak memeluknya. “Makasih ya sayang, kamu memang pandai merayuku” ucap Nike. “Fuck me Jack, Make Love With Me, Let Me Share The Love With U, Come Inside Me Jack” ucap nike memelas…. Sambil tersenyum menatap Nike, kucium bibirnya. Buah dadanya kuremas dan ku pijat, kucium dengan bibir, dan kuhisap. Aku terus bergerak menuju kemaluannya. Vaginanya yang merah dan harum, kucium dengan bibirku secara perlahan. Ku kulum bibir kemaluannya, kumainkan lidahku di lubang kenikmatannya. “Oooooooooooh Jack….Terus Jack….Ooooooooh…nikmat sekali Jack” racau Nike. Kuhisap dan terus kumainkan lidahku di lubang kenikmatannya. Cairan dilubang vaginanya terus bertambah, Nike sepertinya sudah sangat terangsang. “Oooooh Jack….aku enggak tahan….Oooooooooooooooooh” lenguhnya. Dan bersamaan dengan itu, kepalaku dijepit oleh pahanya. Kepalaku tertekan, seakan memaksa lidahku untuk masuk lebih dalam dan menghisap lebih keras lubang kemaluannya. “Oooooooooooh Jack…aku keluar” racau Nike. Cairan kenikmatan mengucur membasahi bibir dan hidungku. “Oooh Jack nikmat sekali, kamu benar-benar pandai Jack” puji Nike sambil mengendurkan jepitan pahanya.

Aku berdiri, menindih Nike, sambil mencium bibirnya. Nike melayani ciuman ku, tangannya bergerak memegang penisku. Digenggam dan dikocok secara perlahan, seakan mempersiapkan kemaluanku. Kuremas dan kumainkan lagi buah dada Nike, “Ooooooh” nike melenguh. Sepertinya nike sudah terangsang lagi. Penisku tegang dan siap untuk memulai eksplorasinya. “Jack, sekarang giliranku untuk memuaskan mu” ucap Nike. Nike melebarkan kakinya, penisku diarahkan ke lubang kenikmatannya. Perlahan kutekan penisku, “oooooooooooh” lenguh nike. Penisku terus bergerak, kutarik kemudian kudorong lagi pelan. Cairan di kemaluan nike semakin bertambah, memudahkan penisku untuk bergerak masuk. “Jack……aku sayang kamu” kudorong perlahan penisku, kini sudah ¾ penisku masuk kedalam lubang kenikmatan Nike. Kutarik kembali penisku, dan dengan satu hentakan, kudorong masuk penis sepenuhnya kedalam lubang kenikmatan Nike, dan “oooooooooooh Jack” tubuh nike melengkung, menahan nikmat sentuhan penisku ke mulut rahimnya. Aku terus bergerak, maju mundur, keluar masuk, penisku. Kukocok penisku didalam lubang kenikmatan nike, Ooooooooh Jack, terus jack…..Oooooooh nikmat sekali jack,…..Jack…aku sayang kamu, puaskan aku jack……racau Nike sambil menggoyangkan dan memutar pinggulnya meladeni kocokanku.

Terasa lubang kenikmatan nike terus menjepit penisku, goyangan pinggul nike menimbulkan rasa seakan-akan penisku dipelintir…”ooooooooh nike……Ooooooh sayang…Nikmat sekali..” Semakin cepat kupompa penisku,…”Ooooooooooh Jack…Enak sekali,…….Ooooooh aku udah enggak tahan jack…….” Terus kupompa penis ku……”Ooooooooooooh Jack…aku,…Oooooooooooh” kaki nike menjepit pinggang ku dengan kencang menahan pergerakkan penisku. Aku diam sejenak, kurasakan liang kemaluan Nike, berdenyut, cairan menyembur keluar membasahi penis ku…..Ooooooooooh jack,….posisi missionaris membuat tenagaku banyak terkuras, kenikmatan sudah mulai mendekat. Denyutan vagina nike membuat penisku merasakan sensasi yang luar biasa…..aku tak tahan, tanganku bergerak mengendorkan jepitan kaki nike dipinggangku dan bersamaan kupompa kembali vagina nike…..”Oooooooh jack…Ooooooooooh terus jack…….” Semakin cepat kupompa vagina nike. “Nike, keluarin dimana nih……….”tanyaku sambil terus memompa vagina nike. “Keluarin didalem aja sayang….I wanna feel your love completely” ucap nike. Amunisi di meriamku spt telah berkumpul penuh dikepala penisku….kupercepat gerakanku…..”ooooooooooooh jack……terus jack…aku juga mau nyampe lagi nih……….oooooooooooooh” racau nike. Akhirnya tak tertahan lagi….kutekan penisku dalam-dalam, kumuntahkan amunisiku sedalam mungkin divagina Nike, “Crooot……croooot…..” “Auuuuuuuuuuuuuugh…..Ooooooooooooh…..Eeeeeeeeeeeee gh….Aku…..oooooooooh…” lenguh nike sambil menjepit keras pinggangku, memaksa penisku yang sedang memuntahkan amunisinya masuk lebih dalam lagi. Vagina nike mengenyemprotkan cairan bersamaan dengan semprotan amunisiku. Dinding vaginanya berdenyut, memijit penisku, seakan memeras semua air maniku keluar tuntas………Ooooooooooh..nike..nikmat sekali sayang…” “Iya Jack…aku juga….nikmat sekali”….pinggul nike diam sejenak, menikmati detik-detik kepuasan puncak dalam bercinta. Beberapa saat kemudian nike menggerakan pinggulnya perlahan, memberikan sensasi
finishing touch kepada penisku. Kutatap wajah nike, kucium kening dan bibirnya, sambil kuucapkan “terima kasih sayang, aku sayang sama kamu nike” “Aku juga jack”

Perlahan, penisku kutarik keluar dari vaginanya, bersamaan dengan itu, cairan putih dan kental yang penuh didalam vaginanya mengalir keluar. Kurebahkan diriku disamping nike, sejenak kami tertidur menikmati kepuasan bercinta kami.

Kulihat jam ku sudah menunjukan jam 11.00 malam. Segera kubangun dan bergerak menuju kamar mandi. Nike pun bangun dan menyusulku ke kamar mandi. Kami membersihkan diri kami, kubasuh tubuh nike. Kubantu nike membersihkan dirinya.

Jam 11.30, kami bergerak kembali ke Jakarta. Sepanjang perjalanan, Nike bersandar di punggung ku. Kuantar Nike hingga mendekati kompleknya. Nike menolak untuk diantar sampai kekomplek, menurutnya tidak enak terlihat orang lain. Kami berjanji untuk tetap menjaga dan memelihara cinta kami.


Sunday, August 16, 2009

mengapa harus gangbang ?

0 comments


Kesebelasan kami kali ini mencapai top score, pertandingan yang ke 3, dimenangkan telak 4-0. Tentu saja adalah wajib hukumnya untuk merayakannya di karaoke atau pub di kota kami. Sebenarnya aku udah bosan dengan acara beginian. Menang, minum, mabuk, pulang pagi…

Rupanya teman teman juga mengalami hal yang sama. Doni yang seperti biasa selalu banyak ide mengusulkan acara yang lain dari yang lain. “apa maning Don kali ini ? “Tanya Budi yang dari Purwokerto.

“Betul Don…apa ide loe…bosan karaoke melulu…”Kataku ngedumel.
“ Begini teman…aku ada ide, Cuma agak gila dikit, gak papa kan ? Kata Doni bikin penasaran.

“Wis talah opo se ?, kesuwen arek iki (sudahlah…apa sih ? terlalu lama anak ini)“ Ganti Robby yang arema nyeletuk.

“OK OK gimana kalo kita pesta sex ? ups jangan terkejut !! “ Doni nyengir.

“Aaaahhh kau ini…gw kagak mau main cewek sembarangan ! gila kau main PSK, kena penyakit tahu rasa loe.. “ Aku memang nggak suka ke tempat pelacuran atau main cewek sembarangan, ngapain ? ama istri aja udah puas banget kok.

Istriku cantik, cantik sekali…sebenarnya malah sexy, buah dadanya 34C. Nggak terlalu besar tetapi karena badannya mungil, payudara tersebut tampak menyembul indah di balik Bra nya.

Kehidupan sex kami sangat luar biasa karena tiap 2 hari kami selalu bercinta. Untung gw olahragawan, jadi mau main berapa rondepun gw layani. Dan istripun rupanya penggemar sex. Dia paling senang kalo aku mencoba teknik tenik baru, terutama kalo pake dildo. Dan dia paling antusias kalo aku pake 2 dildo 18” besar getar. Cuma kadang istriku memang kebablasan, masa dia bilang begini “ hiiiii mas, gimana ya rasanya kalo beneran…enak kali yah….hihihihi…”

“Aduh mama…penasaran banget ya ? nggak boleh dong…pake dildo banyak gak papa asal gak boleh beneran…gw bisa pingsan dong” Kataku terkaget kaget.

Seperti mendapat durian runtuh, hampir setiap bercinta, istriku selalu minta 2-3 dildo kesayangannya. aku sih nggak keberatan, malah asyik juga melihat istri menggeliat merintih rintih ketika menikmati dildo tersebut. Istriku juga paling suka doggy style sedangkan aku paling nggak suka, kenapa hayo ? karena penampakan body istriku dari belakang bikin cepet ngecrot, body gitar bo..!

Loh…kenapa jadi belok ke istri ya? ….

Kembali ke rencana si Doni yang aku nggak tertarik itu. “Terserah kalian lah, aku nonton DVD sambil ngedrink aja.” Kataku

Hanya 8 orang yang tertarik pesta sex, aku bersedia ikut Cuma untuk menemani saja. “ Loe dapet cewek darimana Don ? PSK ya…?” Tanyaku penasaran.

“Nggak lah, gw dapat bini orang, ini cewek nepsong banget. Gw kenal dari milis DS. Cantik bro…mungil, imut…katanya pengen banget bercinta sama pemain bola, lebih nendang katanya hahahahaha” Doni ngakak. “ Dia udah stand by di villa yang kita pesan.”

“Cuma 1 cewek ? kalian gilir begitu ? “ Aku mikir, bisa pingsan neh cewek digilir orang orang gila sex begini.

“Yah..namanya juga pesta sex alias gang bang teman….gimana sih elo ?....

Sesampai di villa, Doni, bambang, Robby dan 5 rekan yang lain sudah sibuk membuat rencana gangbang yang menurut mereka baal bikin heboh.
Sedang aku sibuk sendiri memilih film mana yang akan aku putar dulu….hmmmm transformer ? film bokep ? Valkirye ? dan minuma ana yang aku teguk dulu, Jack D?, Chivas ? atau J Walker ?

Hmmmm.. mereka memulai tidak dengan gangbang, rupanya si cewek yang sudah stand by di kamar keberatan digilir rame rame. Jadi Doni giliran pertama sedang rekan rekan lain akhirnya malah nonton bareng aku.
“gimana kalian ini…aku maunya nonton sendiri kok malah sekarang rame rame. Udah tuh cepet kalian gilir itu cewek…”


Ternyata Doni Cuma 15 menit didalam. “ Eh gila neh cewek, cantik banget…. Gak mau pake kondom lagi…ayo siapa giliran kedua, yang terakhir bakal dapat beceknya doang hehehehe….”

Robby segera lari kedalam kamar: Aku dhisik rek…!! (aku duluan bro !!)


Bambang rupanya sudah tidak konsentrasi dengan film yang ditontonnya, segera melompat menuju kamar. “Melu rek !!! gak kuat aku !!!”

Kelima cowok gila yang ada disekitarku saling berpandangan…kemudian tanpa dikomando langsung berdiri dan berebut masuk kamar.

Kurang aja bener, pintu kamar tidak mereka tutup sehingga rintihan dan teriakan terdengar sampai depan TV. “Apa maksudnya anak anak ini ? mengganggu konsentrasi” Gerutuku dalam hati.

Sesekali terdengar teriakan Budi dan Robby, “ Genjot terus, anal…anal !..anal…anal…! Yessss…!” Diikuti dengan jeritan si cewek. Sialan bikin horny aja. “Dobel dong…dobel dong…Yessss !!! aaaaaa lagiiiii” rintihan si cewek berulang kali terdengar.

“Arrrrrrghhhh keluar !!!!” Terdengar teriakan Robert ejakulasi dini…hahahaha memang satu teman ini masih perjaka,wajar kalau muncrat duluan. “ Payah loe Rob…udah loe keluar aje temanin si Adi dan Doni diluar “Protes Rudi.

“Di….aaah gila itu cewek sexy banget. Aku nggak kuat, abis dari belakang sexy banget, bisa nyedot lagi, kamu harus coba Di…bener Di bakal ketagihan deh ” Kata Robert dengan nafas yang masih memburu.

“Ahhhh males ah, “ Aku mulai mabuk karena perutku sudah terisi 1 botol Jack Daniel yang aku habiskan sendiri.

“Rob, masa loe kagak tahu kalo si Adi homo…iya kan Di ?” Tanya Doni kalem. “ Jadi loe jangan duduk disebelahnya, bisa diperkosa tau….”
“Ah gila kau Don, gue normal !!! ok Ok mana itu cewek, gue setubuhin !! “Teriakku mabuk.

“Siiiiip gitu dong, ini baru laki laki.” Doni Nyengir.

Aku melangkah ke kamar, penasaran juga kayak apa sih cewek satu ini. tampak Rudi sibuk memasukkan batangnya dari belakang. Dari depan Robby memegang kepala si cewek dan bernafsu sekali mengeluar masukkan batangnya ke mulut si cewek. Si Bambang malah sibuk diposisi bawah asyik melahap payudara si cewek yang keliihatan memang sekel.

Ahhhh kenapa anak anak ini pake lampu10 watt…gelap nggak keliatan. Aku yang sudah mabuk langsung antusias dengan pantat nungging sexy di depanku.

Bambang langsung komentar : “ Rob gentenan rob, awakmu wis suwe, iku Adi mumpung gelem…”(Rob gentian Rob, kamu sudah lama, itu mumpung si adi mau)”

“We-I’ kadungaren koen gelem nyenuk Di, tak kiro homo awakmu.” (Waahh tumben kamu mau, aku kira kamu homo) Robby menggeser tubuhnya memberi aku kesempatan.

Wuah sexy banget pantat cewek satu ini, aku langsung menancapkan batangku dalam dalam dan si cewek langsung melenguh. Meski becek penuh sperma, miss V nya masih bisa menyedot. Aku langsung teringat istriku, dia juga ahli menyedot seperti ini.

Gila enak banget !!, aku menggenjot lebih cepat. Bambang malah sudah menyemburkan spermanya ke dalam mulut cewek ini.

Sial..belum apa apa aku sudah ingin muncrat. Entahlah mungkin pengaruh mabuk atau memang miss V cewek ini yang hebat.
“Aaahhh aku mau keluar…ahhhh.. balik balik. Cepat balik, pengen dari depan….!!!” Aku memang lebih suka memuncratkan spermaku di perut si cewek atau coitus interuptus alias muncrat diluar.

Si cewek segera membalik badannya, sambil memejamkan mata spermaku muncrat ke buah dadanya. “Aaaaarrgghhhh gilaaaaaa…!!!” Teriakku.

Ketika membuka mataku…tubuhku serasa tersambar petir !!! blaarr !!! karena cewek di depanku ternyata adalah istriku !!!! What !!!!!! Begitu pula istriku yang sedang melumat batang Doni, matanya tampak terkejut sehingga tidak sengaja giginya mengigit batang Doni.

Keterkejutanku tampaknya terlihat oleh Robby, “ Opo’o Di…koen kenal-a ambek arek iki ? opo gendhakanmu paling hehehehe (kenapa Di, kamu kenal ya ama cewek ini, apa dia simpananmu ? hehehe)”

Tubuhku langsung terkulai lemas, sementara Robby yang akan meggantikanku aku cegah : Sik rob aku sik pengen maneh”(sebentar Rob, aku ingin lagi)


“Halah, kunammu mungsret ngono kok”(Halah batangmu mengecil gitu kok) Protes Robby.

Sik sik aku pengen tak nikmati dhewe…gentenan rek (sebentar sebentar aku ingin mnikmati sendiri, gentian dong…) Kataku menegaskan.

“Yaaahhhh Adi…nggak aci!!!!” Protes mereka mengalah.

Cepat cepat istriku aku peluk dan aku tindih, sambil berbisik di telinganya :Kenapa ma…kenapa jadi begini ma ?

Istriku mengangkat wajahku dan memandang dalam ke mataku. Kemudian bibir sexynya mendekat ke telingaku dan berbisik :” Maaf pa….maaf banget..selama ini aku kurang puas….maaf pa…dari dulu aku ingin disetubuhi rame rame begini, pengeeeen banget….ini baru pertama kali….maaf pa…”
“Tapi kenapa haru begini ma..kenapa ? mataku memanas ingin menangis, hatiku benar benar hancur.

“ Ayo Di…gentenan rek…ayo digangbang bareng bareng ae yo…setuju ?!!!( Ayo Di, gentian dong, dangbang aja rame rame ya, setuju ?)” Robby sudah tidak sabar ingin melanjutkan.

Aku menarik badanku menjauh, segera cowok cowok geblek ini menyerbu kembali tubuh sexy yang menggelepar di depan mata mereka.

Sambil berkali kali matanya melirik ke diriku, istriku dengan ragu melahap dan mengocok batang perjaka Robert. Doni sudah tidak sabar dan menjilat vagina istriku. Tindakannya membuat istriku merintih. Aku tahu istriku mudah orgasme kalau vaginanya dilumat.

Dengan kasar Bambang membalik tubuh istriku dan mencoba anal kembali. Aku tak kuasa melarang….aku sendiri belum pernah anal…tetapi kini istriku di anal bergantian oleh sahabat sahabatku sendiri. Dadaku bergemuruh, berdebar debar….hampir pingsan rasanya, dengan ganas bambang menghunjamkan dalam dalam batangnya. Sementara Doni yang sudah di bawah berusaha memasukkan batangnya. Istriku rupanya akan di dobel.

Rintihan dan jeritan kecil istriku benar benar membuat cowok cowok ini terangsang hebat dan tak henti hentinya menyetubuhinya dengan kasar. “ Ayo Di ikutan lagi, sama bini kita nggak bisa main kasar begini..ayo Di mumpung…! Lihat semakin kasar dia semakin terangsang….kapan lagi loe bisa gangbang begini”...lihat ! enak to..mantep to...sexy to....tancap teruuuusss !! Budi dengan semangat menjambak rambut istriku minta agar batangnya dilumat.

Aku sudah tidak kuat dan meninggalkan kamar. Di depan TV aku terduduk lemas. Sambil sesekali terdengar teriakan cowok cowok geblek itu diselingi jeritan jeritan orgasme istriku.

Aku buka jack D ke dua dan kuteguk habis…aku buka yang ketiga…mataku terasa berat, aku lirik jam dinding….4 jam berjalan dan suara erangan di kamar masih terdengar jelas.
Sebelum tertidur, lamat lamat masih kudengar rintihan panjang istriku…