Sunday, March 29, 2009

Kisah vania

0 comments


Perkenalkan namaku Vania, seorang ibu rumah tangga yang baru menikah. Dengan tinggi 165, berat 60, ukuran bh 34B, pantat yang lumayan menonjol dan kulit putih bersih diriku cukup menggairahkan bagi banyak lelaki. Aku sering mendengar siulan dan kata kata godaan, bahkan tak jarang ada tangan tangan jahil yang mendarat di pantat dan pinggangku. Berikut adalah kisahku ketika menemai suamiku clubbing bersama relasi bisnisnya.

Ketika tahu bahwa malam ini aku akan menemani suamiku clubbing, akupun memilih baju clubbing favoritku (tank top dan rok mini) agar gerakanku saat dance bisa bebas. Aku memang hobi dancing, sayang suamiku kurang suka dance. Ku berharap dengan pakaian favoritku aku bisa memberi suamiku semangat untuk menemaniku saat dancing.

Saat kami sedang asik dance, suamiku memberi tahu bahwa relasinya telah datang dan ada di belakangku. Akupun berkenalan, mereka bernama Joni, Iwan dan Hadi. Joni adalah teman suamiku, Iwan dan Hadi adalah staff Joni.

Kamipun duduk di sofa dan memesan minuman. Saat suamiku dan Joni asik ngobrol, tiba tiba Iwan duduk disampingku dan mengajak aku dance. Setelah minta ijin suamiku, akupun menuju tempat dance. Saat dance tiba tiba Iwan memelukku sambil meraba pantatku. Akupun mencoba melepaskan diri. Tapi Iwan mendekapku lebih erat sambil berbisik “Nurut aja sayang, ato gua sobek baju loe”. Akupun terdiam, aku takut kalau ia benar benar merobek bajuku. “Gua pengen loe dance kayak waktu dance sama laki loe tadi”. Aku menatapnya dengan bingung. “Gua suka ama gaya loe tadi”. Tampaknya relasi suamiku telah cukup lama berdiri dibelakang kami sebelum suamiku menyadari bahwa mereka telah tiba. Akupun melingkarkan tanganku pada leher Iwan kemudian menggerakan kepala dan panggulku kekiri dan kanan. Aku memejamkan mata, mencoba membayangkan kalo aku sedang dance dengan suamiku. Iwan lalu memasukan tangannya kedalam rokku dan memegang pantatku. “Wan, mau donk joget ma si amoy”. Tiba tiba terdengar suara Hadi dibelakangku. “Loe apain ampe dia nurut gitu?”. “Hehehe, rahasia boss” jawab Iwan. “loe pegang pinggangnya ye, jangan ampe lepas, gua mo bikin si amoy bener bener nurut”. Hadi lalu memelukku, dan iwan kemudian jongkok lalu meraih celana dalamku dan menariknya kebawah, kemudian melepaskan dan menyimpannya. “Nah sayang, ntar gua balikin lagi nih celana dalem kalo loe nurut.”. Iwan lalu membawaku ke sebuah meja yang berisi beberapa lelaki. Dia berbincang bincang sebentar kemudian menyuruhku dance di atas meja tersebut. ‘Ayo sayang, joget yang sexy yah”. Seru Iwan. Akupun mulai dance diriingi siulan dan teriakan para lelaki tersebut. Lama lama aku mulai merasa sangat sexy, sehingga gaya danceku pun makin panas.

Tiba tiba aku dipeluk dan diturunkan dari meja. Tampaknya Iwan sudah sangat ingin menicicipi tubuhku. Ia dan Hadi membawaku ke sebuah meja lain yang letaknya tersembunyi lalu menyuruhku memainkan kemaluannya, yang dikeluarkan dengan membuka kancing celananya, dengan tanganku. Tak lama kemaluannya menjadi sangat keras. Aku lalu disuruh memasukan kemaluannya ke miliku sambil membelakanginya. Jelas aku menolak. “Loe mau video loe ini gua sebarin?” katanya sambil memperlihatkan video yang direkam dengan hp pas aku dance di atas meja. Terpaksa aku mengikuti kemauannya. “Ayo sayang, goyang yang mantep….ha ha ha” katanya sambil meremas buah dadaku. “Gila….. bener bener mantep neh cewe” katanya pada Hadi. Aku merasakan sensasi yang lain, yang belum pernah kudapat ketika bercinta dengan suamiku. Tak lama kemudian akupun mencapai puncak kepuasan disertai semburan sperma Iwan. “Gantian donk boss” Hadi yang dari tadi menikmati raut wajah dan eranganku sudah tidak tahan. Dengan Hadi posisiku duduk berhadapan. Akhirnya setelah aku dan hadi selesai, Iwan mengembalikan celana dalamku dan menyuruhku untuk bersihkan diri sebelum kembali ke meja suamiku.

Beberapa hari setelah kejadian waktu clubbing tersebut, suamiku pergi untuk urusan bisnis ke luar kota. Akupun mengantarnya ke stasiun kereta api.

Kami makan siang disebuah restoran yang ada di dalam stasiun tersebut. Setelah selesai, aku pamit mau ke wc. Tak berapa lama aku kembali ke meja kami dan mendapati Iwan serta Hadi telah duduk bersama suamiku. “Van, nih Iwan ma Hadi kebetulan mau jemput relasi mereka”. Kami pun ngobrol sambil menunggu waktu keberangkatan suamiku. “Wah, pak Daniel, sayang sekali bapak hari ini ke luar kota. Padahal ada beberapa relasi yang ingin kami kenalkan ke bapak hari ini. Mereka cukup sibuk, jadi jarang ada kesempatan bertemu mereka seperti sekarang.” kata Hadi. “Hmm.. sayang ya…”sahut suamiku “Van, kamu bisa temuin relasi mereka? Siapa tahu ada deal.” “Mmm..ok deh” aku menyetujuinya karena kulihat suamiku sangat bersemangat untuk mengembangkan bisnisnya. Kemudian ku lihat Iwan berbisik ke suamiku. Suamiku berpikir sejenak dan berkata “ Ok, saya tidak keberatan, asal anda berdua bisa menjaga istri saya” “Van, malam ini kamu pakai baju clubbing yang kemarin ya…. Menurut Iwan relasinya senang dance dengan wanita yang berpakaian sexy. Tapi kamu ga usah takut, nanti Iwan dan Hadi akan jaga jaga supaya relasinya tidak kurang ajar.” Ku lihat Iwan dan Hadi senyum senyum dan mengedipkan mata. Aku tahu bahwa nanti malam aku akan jadi santapan mereka lagi. “Tapi baju yang kemarin belum dicuci. Pakai yang lain aja ya” Ku coba menghindari pakaian tersebut. Tiba tiba pengumuman keberangkatan kereta suamiku terdengar. “Van saya berangkat dulu ya. Kamu cari baju buat nanti malam ya. “ kata suamiku. “yang sexy ya sayang…biar saya juga enjoy kalo dance sama kamu lain kali. “ bisik suamiku sebelum mengecup bibirku. Akhirnya tinggal kami bertiga di meja tersebut. “Kita nunggu di boil loe aja yuk say. Soalnya kita pake taxi seh” kata Iwan sambil menarik tanganku. Ingin rasanya ku tampar muka Iwan, tapi ku teringat akan video ku di hp nya. Kami pun berjalan menuju mobil ku. Sepanjang jalan aku dipeluk oleh Iwan dengan santainya.

Sesampainya di mobil ku, Iwan berkata sambil menunjuk sebuah taxi” Say, bayarin taxi kita ya….yang itu tuh..35 rebu aja koq.” Saat aku berjalan menuju taxi tersebut, aku melewati supir supir taxi yang sedang ngobrol. Mereka memperhatikan ku dari ujung kaki sampai kepala. Hari ini aku memakai kemeja tanpa tangan dan celana panjang kain strech. “Eh liat ni cewe….bemper depan ma belakangya yahud boo” celetukan seseorang dari mereka. Sekembalinya dari membayar taxi tersebut aku melewati supir supir itu lagi. “Moy ikut kita aja yok” “Sama kita aja….ntar bonus servis” mereka mulai menggangguku. Tiba tiba pantat ku di raba. Aku kaget dah secepatnya berlari menuju mobil ku disertai gelak tawa para supir. Setibanya di mobil aku disuruh masuk ke kursi belakang dan diapit Iwan dengan Hadi. Mereka tidak buang waktu, langsung membuka baju ku dan memainkan buah dada ku. Akhirnya aku mulai terangsang dan keluar desahan desahan kecil. “Wah udah pengen di genjot ya say… hahaha” kata Iwan. Lalu bunyi hp Hadi menyelamatkan ku. Ternyata relasi mereka telah tiba. Kami lalu bergegas menjemput mereka.
“Met datang boss, ntar malem kita pesta neh….sama si montok ini” sambut Hadi. “Ckckck….hebat bener…dapet panda dari mana neh?”sahut Dedi. “Namanya sapa?” tanya Agus. “ Vania, dia bini relasi gua….gua dah bikin dia budak kita buat ntar malem” jawab Iwan. Aku hanya menunduk ketika mereka membicarakan diriku.
Kami kemudian berbelanja baju untuk ku. Di took tersebut aku hanya duduk ketika mereka beradu argumen tentang baju mana yang paling cocok. Akhirnya mereka memilih baju backless dan celana pendek. Saat kulihat diriku dikaca, aku jadi sedikit terangsang membayangkan apa yang akan terjadi. Dengan pakaian ini aku benar benar tampak menggairahkan, lekuk pinggang dan punggungku terbuka untuk disentuh, kaki ku yang putih mulus tampak jelas demikian juga bagian bawah pantatku.

Setelah itu kami kembali ke hotel aku langsung disuruh ganti pakaian. Saat aku selesai ganti, terdengar bunyi musik disco. Ternyata mereka telah menyiapkan sebuah tempat untuk aku dance. “Ayo sayang joget yang hot ya”kata Iwan. Akupun mulai bergoyang diiringi siulan dan pelukan mereka. Sampai akhirnya aku merasa sangat terangsang, tanpa sadar aku mengusap usap kemaluan dan buah dada ku sambil dance. “Boss silakan duluan….dah siap di genjot tuh” kata Iwan.

Tanpa ragu lagi Dedi dan Agus segera melucuti pakaianku. Kemudian aku diposisikan doggy style. Dedi memintaku mengulum kemaluannya sedangkan Agus menjilati kemaluanku. Tak dapat ku kendalikan lagi, akhirnya sisi liarku muncul. Goyanganku semakin hebat. Mulutku pun tak mau kalah. “mmmhh…enak bener sedotannya” kata Dedi. Agus pun memasukan kemaluannya. Lalu ikut bergoyang dengan berpegangan pada pinggang dan memainkan buah dadaku. Tak lama mereka berdua mengeluarkan spermnya. Aku menjilati sperm Dedi sampai habis. Mereka kemudian bertukar posisi. Tak lama kemudian aku mengelijang menikmati sensasi yang sangat luar biasa diikuti oleh teriakan mereka. “Gile….puas bener gua”kata Dedi. “Sama boss…gak nyangka bisa nikmatin cewe kaya gini”sahut Agus.

Kemudian giliran aku di mainkan oleh Hadi. Kali ini aku bermain kuda kudaan dengan menunggangi kemaluan Hadi. Tampaknya Hadi sangat menikmati pemandangan di depannya…..buah dadaku yang terlontar lontar serta wajahku yang merintih keenakan.
Kamipun mencapai puncak bersamaan. Aku terjatuh di dada Hadi. Dan punggungku diusap usap olehnya.

Sepasang tangan meraih panggulku dan mengangkatku, kemudian tubuhku dibalikan. Iwan memintaku untuk memeluk tubuhnya. Lalu dia memegang pantatku dan mengarahkan kemaluannya kedalam kemaluanku. Diangkatnya aku dan akupun terguncang guncang di pompa Iwan. Aku benar benar merasa sangat terangsang dengan posisi ini sampai aku dua kali mencapai puncak sebelum sperm Iwan memenuhi vagina ku.

Setelah bersih bersih, Dedi dan Agus mengatakan terima kasih dan bersedia mencoba berhubungan bisnis dengan perusahaan kami. Sedangkan Iwan menunjukkan kalau dia menghapus video ku di hp nya. Aku pun segera pulang untuk beristirahat. Dahulu aku tidak mau disentuh oleh lelaki lain selain suamiku, tapi sekarang setelah merasakan sensasi yang sangat hebat, aku mau saja disentuh lelaki lain.

Comments

0 comments to "Kisah vania"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.